seputartuban.com, TUBAN – Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir membebaskan seluruh warga Muhammadiyah untuk menentukan pilihannya kepada calon kepala daerah. Namun secara umum diberikan beberapa syarat agar memiliki pemimpin yang amanah dan benar-benar peduli kepada masyarakat.
Dalam sambutannya pada acara Tabligh Akbar Muhamadiyah Tuban, di STIE Muhammadiyah Tuban, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Sabtu (19/10/2024) meminta agar seluruh warga Muhammadiyah aktif berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat.
“Khittah dan kepribadian Muhammadiyah. Secara organisasi Muhammadiyah tidak boleh dukung mendukung maupun tolak menolak. Apalagi pakai kop surat lagi. Kalau untuk partisipasi semua wajib berperan termasuk Pemilukada. Tapi edukasi mereka, tugas kita mengedukasi, Pilih yang dianggap lebih baik, cari yang terbaik dari yang lebih baik,” katanya.
Sehingga politik warga Muhammadiyah sifatnya personal dan demi kepentingan bangsa dan negara. “Jadikan arena pilkada menjadi edukasi masyarakat, jangan partisan. Lebih baik kita menjadi pengawal bangsa, pengawal Pilkada,” tegasnya.
Namun hal yang tidak kalah penting adalah perilaku personal calon sangat perlu dipertimbangkan. Jangan sampai berpura-pura baik saat pencalonan, namun saat terpilih melupakan pendukung dan rakyatnya.
“Soal akhlak dan tanggung jawab. Sampai kapanpun indonesia tidak akan maju saat pemimpinnya tidak peduli rakyatnya setelah dia menang. Kalau sebelum menang biasannya peduli, ramah, baik, bagi-bagi. Tapi setelah jadi, ditelpon HPnya tertutup, didatangi pagarnya terkunci,” ungkapnya.