Penulis : Hanafi
MONTONG
seputartuban.com – Banyaknya ulat di pohon jati, membuat sejumlah penduduk di kawasan Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Kamis (6/12/2012) berburu di hutan setempat. Selain ulat, warga juga mengambil kepompong untuk lauk pauk maupun dijual lagi.
Warga Dusun Daringan, Desa Talang Kembar dan Warga Dusun Ngindahan, Desa Guwoterus Kecamatan Montong, kabupaten Tuban banyak mencari kepompong maupun ulat jati diarea hutan Perhutani RPH Nguluhan, BKPH Mulyoagung, KPH Parengan.
Karena kawasan ini masih tergolong rimbun pepohonan jati. Karena semakin banyak pohon jati, maka akan semakin banyak pula ulat dan kepompong yang bisa diambil warga. Daun-daun jati menjadi tempat singgah dan makan ulat. Karena akan metamorfosis, ulat turun ketanah dan membungkus diri untuk menjadi kepompong.
Warga berburu dibawah pohon jati. Mereka memilah-milah antara tanah dan dedaunan untuk menemukan buruanya. Ketekunan dan kejelian sangat diperlukan dalam perburuan ini. Karena ulat ukuran kecil dan kepompong yang nyaris sama warnanya dengan tanah menjadi tantangan bagi warga untuk menemukanya.
Salah satunya Warsumi (35), warga Dusun Daringan, Desa Talangkembar, Kecamatan Montong terlihat sedang mengumpulkan kepompong dari daun jati. Dengan membawa bak kecil, ibu 2 anak ini mengais kepompong dan ulat yang berada dibawah pohon jati.
Dirinya mengaku mengambil kepompong hanya untuk mengisi waktu luang dan untuk dimakan sendiri. Selain itu juga sebagian lainya dijual dengan harga Rp. 20 ribu per-Kg. “Dari pada nganggur dirumah, lebih baik cari enthung (kepompong). Buat lauk makan, dan kalau masih lebih bisa dijual,” ungkapnya.
Banyaknya penikmat kepompong ulat daun jati ini membuat banyak warga mencarinya. Selain mudah juga beralasan bahwa dengan mengkonsumsi kepompong banyak proteinnya. Salah satunya Amin (27), mengungkapkan dirinya suka karena enak atau gurih. “Gurih, enak dan juga banyak vitaminnya. Banyak warga yang membeli disini, karena warga sekitar banyak yang mencarinya,” katanya.
Foto : Warga saat mencari kepompong dan ulat jati