Kakek Tewas Di Sumur Hutan

SEMANDING

seputartuban.com – Seorang kakek warga Dusun Guo Lampes, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (30/10/2013) siang ditemukan tewas didalam sumur. Dikawasan hutan petak 53 g RPH Sambohrejo, BKPH Jadi, KPH Tuban.

NAHAS :Jasad korban saat dievakuasi dari lokasi kejadian
NAHAS :Jasad korban saat dievakuasi dari lokasi kejadian

Jasad dasiyan (70), ditemukan tewas didalam sumur yang dikeramatkan warga dikawasan hutan desa setempat. Saat ditemukan dalam kondisi telungkup didalam sumur oleh petugas Perhutani. Diduga korban tewas akibat terpeleset ke dalam sumur saat akan mengambil air untuk minum usai mengikuti kenduri (hajatan) disekitar lokasi.

Kejadian ini berawal saat korban sebelumnya mengikuti kenduri yang diadakan oleh Perhutani setempat. Dilokasi sumur pahit karena Perhutani akan mengangkut kayu jati dari lokasi kejadian.

HISTERIS : Keluarga sang kakek menangis saat mengetahui kondisi anggota keluarganya meninggal dunia dalam sumur
HISTERIS : Keluarga sang kakek menangis saat mengetahui kondisi anggota keluarganya meninggal dunia dalam sumur

Setelah mencari rumput diduga akan mengambil air untuk minum korban lantas menuju sumur pahit untuk mengambil air. Namun diduga terpeleset tubuh korban langsung jatuh ke dalam sumur dan tewas. Saat korban tecebur tidak ada satupun warga yang mengetahuinya.

Beberapa lama kemudian, Sonto salah pertugas Perhutan juga akan mengambil air di sumur tersebut. Namun dia terkejut saat melihat kaki korban yang terlihat di dalam sumur. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi, kemudian dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“tadi yang menemukan saya awalnya saya juga kaget kok ada kaki di dalam sumur ternyata kaki orang. Ditemukan jam 13.00 WIB, terus langsung dilaporkan ke Polsek Semanding”, ungkap Sonto.

Kapolsek Semanding, AKP Mardiyah saat dikonfirmasi mengatakan penyebab korban tewas tenggelam belum dapat dipastikan. “korban langsung tewas, kemungkinan korban terpeleset,” jelasnya.

Setelah dilakukan olah TKP jasad korban kemudian dievakuasi. Karena keluarga korban menolak jasad korban untuk di otopsi, kemudian langsung dibawa pulang oleh keluarga korban dengan menggunakan tandu dari kayu. (pit)