Inilah Penyebab Dibalik Kesuksesan Regu Paskibra Tuban

seputartuban.com, TUBAN – Dibalik kesuksesan regu Pasukan Penghargaan Bendera (Paskibra) upacara HUT Kemerdekaan RI ke 72 di Kabupaten Tuban,  Kamis (17/8/2017) nampaknya karena perilaku berbeda kepada mereka.  Selain formasi yang berbeda yakni seluruhnya siswa,  saat pengukuhannya,  Senin (14/8/2017) dilakukan dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

Hikmat : Suasana pengukuhan Paskibra di Pendopo Kridho Manunggal Pemkab Tuban

Acara yang dilakukan di Pendopo Kridho Manunggal malam itu berjalan penuh hikmat bahkan muncul kesan sakral.  Diantaranya Dandim 0811 Tuban,  Letkol Inf Sarwo Supriyo membacakan puisi yang membangkitkan jiwa nasionalisme mereka.  Prosesi lainya yang sempat mengharukan adalah saat mencium bendera merah putih. 
Bahkan yang menjadi kebanggaan sekaligus haru adalah ketika wali siswa melakukan pemasangan ikat pinggang atau tali kendit kepada anaknya.  Tangis pecah diantara mereka,  meski tidak bersuara,  namun mata mereka banyak yang sembab bahkan berlinang air mata. 

Dalam kesempatan itu hadir forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Tuban.  Dalam sambutannya,  Bupati Tuban,  Fathul Huda menjelaskan prosesi pengukuhan Paskibra sangat berbeda dari sebelumnya. Selain itu seluruh Paskibra adalah siswa juga menjadi hal baru. 

TERHARU : Dalam prosesi ini banyak wali siswa yang menangis

“Saya sangat bangga dengan anak- anak saya yang sudah terpilih Paskibraka, dan patut disyukuri menjadi paskibraka dan yang harus di tunjukkan harus punya sifat PD (percaya diri).  Dilanjut keberanian, dilanjutkan dengan sifat optimisme, ” katanya. 
Wali siswa yang anaknya membawa bendera (baki),  Muha (48) didampingi istrinya asal Desa Mulyoagung RT 05 RW 06,  Kecamatan Singgahan mengaku bangga dengan putrinya.  “Ya  pastilah senang dan suatu kebanggaaan tersendiri. Karena tidak semua anak bisa bergabung dalam anggota Paskibra,” ungkapnya.

Shella Artati Tubania (16),  siswi asal SMAN 1 Singgahan yang bertugas membawa baki mengaku sangat bangga.  “Pasti bangga dan nggak menyangka dan tentunya sangat bahagia.  Karena dari ratusan yang daftar saya bisa diterima. Tidak semua orang bisa dan tidak semua orang mampu bisa mengibarkan bendera saat upacara,” ungakpnya. RHOFIK SUSYANTO