JATIROGO

seputartuban.com – Selama 2 pekan terakhir harga jual kambing di pasar hewan Jatirogo mengalami penurunan. Kecuali kambing peranakan etawa (PE). Kondisi serupa juga terjadi di pasar hewan kawasan Tuban dan sekitarnya.
Menurut para pedagang, penurunan harga kambing di Tuban karena sepinya pembeli. Masyarakat sebagian petani saat ini belum memilik cukup uang untuk membeli ternak. Karena masih belum masuk musim panen. Bahkan sebagian besar mereka banyak menjual ternaknya untuk mencukupi kebutuhan bertani.
Selain itu banyakya kiriman kambing dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menjadi salah satu penyebab turunya harga jual kambing. “Harga kambing turun drastis mulai dari Rp. 300 – 500 ribu,” ungkap penjual kambing asal Sale, Rembang, Jumat (22/1/2016) di Pasar hewan Jatirogo.
Akhir-akhir dia mengaku rugi, karena harga jual kambing tidak stabil. Karnoto juga memastikan turunya harga jual kambing tidak hanya terjadi di Jatirogo. Namun juga terjadi di seluruh pasar hewan se Tuban dan Rembang. “Saya datang sejak pukul 05.30 WIB dengan membawa 6 ekor kambing. Namun hanya terjual 3, itupun agar saya tidak rugi menyetok dagangan dalam waktu lama,” ungkapnya.
Harga kambing betina yang sebelumnya dengan harga Rp 1,6 juta, saat ini hanya bisa laku terjual Rp 1 juga sampai Rp. 1,3 juta. Sedang untuk kambing jantan mengalami penurunan antara Rp. 250-500 ribu. “Kambing jantan ini seharusnya laku 3 juta, sekarang 2,5 jutaan,” jelasnya.
Serupa dirasakan oleh penjual kambing asal Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Mijan (54). Dia mengaku sudah dua minggu harus membawa pulang kambing dagangannya karena belum laku terjual. “Harga terus turun ditambah sepinya pembeli menyusahkan para blantik,” ujarnya.
Pada jumat kali ini Mijan hanya berhasil menjual dua ekor kambing yang tidak laku terjual selama dua minggu. Penurunan harga kambing ini diprediksi sampai akhir Pebruari. “Para blantik tidak lagi memikirkan keuntungan yang tinggi. Sebab berhasil menjual kambing pada saat ini sudah bersyukur,” tandasnya. USUL PUJIONO