Gudang Polowijo Pengusaha Kerek Ludes Terbakar

KEREK

RUGI RATUSAN JUTA : Kondisi gudang Polowijo terbakar, warga tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api
RUGI RATUSAN JUTA : Kondisi gudang Polowijo terbakar, warga tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api

seputartuban.com – Akibat hubungan arus pendek listrik, gudang polowijo milik Bambang Sugianto (62), pengusaha polowijo di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban ludes terbakar. Sabtu (16/8/2014).

Kejadian berawal, sekitar pukul 22.30 WIB, saat itu dari sisi barat gudang terdapat percikan api. Kemudian menyulut barang yang mudah terbakar, hingga api membesar. Kedua penjaga gudang mengetahui hal ini lari keluar dan meminta pertolongan kepada warga yang melintas. Karena lokasi gudang jauh dari pemukiman warga dan pemilik tidak tinggal dilokasi kejadian.

Pada saat pemilik gudang bersama warga datang kelokasi kejadian, sijago merah sudah melalap 3 unit gudang yang bersebalahan. Karena besarnya api, warga tidak dapat berbuat banyak, hanya melihat peristiwa kebakaran ini dari kejauhan bahkan beberapa diantaranya memotret dengan kamera ponselnya.

HANGUS : Api cepat membesar karena isi gudang mudah terbakar
HANGUS : Api cepat membesar karena isi gudang mudah terbakar

Sedangkan pemilik gudang bersama karyawannya yang datang berusaha memadamkan api dengan menggunakan pompa air yang ada dilokasi itu. Namun upaya mereka tidak berpengaruh banyak untuk memadamkan api. Selang 1,5 jam kemudian, tim pemadam kebakaran dari perusahaan semen di Kerek dan 2 unit mobil Damkar Pemkab Tuban datang kelokasi kejadian.

Menurut Muhtaromi (37), warga setempat mengatakan kebakaran dipicu karena konsleting listrik yang memicu kebakaran kulit kacang. Selain itu isi gudang yang mudah terbakar membuat api cepat membesar.

HEBOHKAN WARGA : Gudang Polowijo milik pengusaha Kerek ini ludes terbakar
HEBOHKAN WARGA : 3 Unit Gudang Polowijo milik pengusaha Kerek ini terbakar, kerugiaan ditaksir hingga ratusan juta rupiah

“Gudang yang terbakar ini berisikan polowijo, mulai jangung, kacang tanah, dan gaplek, serta limbah dari pengolahan polowijo yang dipakai untuk pakan ternak sapi yang ada disekitar gudang tersebut. Beruntung, oleh penjaganya sapi-sapi itu dilepaskan, kalau tidak dilepaskan sapi-sapi itu mati  terpanggang,” ungkap Tarom.

Petugas kebakaran kesulitan memadamkan api, karena lokasi titik api sulit dijangkau. Serta kurangnya ketersediaan air disekitar lokasi kejadian. Ditaksirkan akibat kejadian ini mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. MUHLISHIN