TUBAN
seputartuban.com – Langganan melonjaknya permintaan gas elpiji tabung 3 Kg (melon) menjelang Ramadan, membuat Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) mengajukan tambahan kuota tabung gas melon kepada Pertamina.
Kabid Perdagangan Disperpar Tuban, Bhismo Setyo Adji, Selasa (31/5/2016) mengatakan pengajuan tambahan kuota itu untuk mengantisipasi kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg menjelang bulan puasa sampai lebaran. “Kami berharap tidak akan terjadi kelangkaan elpiji menjelang bulan puasa sampai lebaran tahun ini,” harap Bhismo.
Dia menyampaikan, bahwa Disperpar telah mengajukan tambahan tabung elpiji sekitar 10 persen kepada Pertamina atau sekitar 1 Juta tabung. Kuota elpiji Kabupaten Tuban tahun 2016 sekitar 10.827.580 tabung.
Bhismo memastikan kelangkaan dan lonjakan harga gas elpiji 3 Kg seperti tahun sebelumnya tidak terjadi lagi. Karena Pertamina juga memastikan memberikan tambahan kuota ketika terjadi kekurangan sewaktu-waktu. “Jumlah tersebut mampu mengurangi permainan harga di pasar. Sekaligus mengamankan ketersediaan pasokan elpiji,” tegas Bhismo.
Bukan rahasia lagi bahwa lonjakan harga elpiji tahun lalu cukup memprihatinkan. Harga gas elpiji melon menjelang puasa mencapai Rp. 25 ribu per tabungnya, padahal harga normalnya hanya Rp. 17 ribu.
Disperpar meminta kepada masyarakat untuk melaporkan jika ditempatnya terjadi kelangkaan elpiji melon. Untuk membantu menekan lonjakan harga elpiji menjelang puasa sampai hari raya lebaran tahun ini.
Selain penambahan kuota, Disperpar juga memperketat pengawasan dan pendistribusian. Salah satu upaya tersebut adalah larangan untuk membeli tabung gas elpiji bagi pengecer yang tidak masuk dalam wilayah distributor. Selain itu, dia juga meminta seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan jika terjadi penyimpangan. USUL PUJIONO