Diperlukan Sinergitas Demi Kesejahteraan Petani dan Nelayan Tuban

​TUBAN, seputartuban.com – Sabtu (27/12/2018) di Pendopo Kridho Manunggal Pemkab Tuban, dilakukan acara sinergis antara pemerintah, perbankan dan organisasi petani dan nelayan. Kegiatan itu selain mengukuhkan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Tuban juga sebagai sarana kegiatan bersama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

KARTU TANI : Bupati Tuban, Fathul Huda (kanan) bersama Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf saat melaunching Kartu Tani. 

Ketua Kontak nelayan tani andalan (KTNA) Jatim, Sudarsit mengatakan penambahan kuota pupuk di Kabupaten Tuban sudah baik. Namun yang perlu diperhatikan adalah harga hasil produksi pertanian dan hasil nelayan juga menjadi perhatian pemerintah.  “Jatah penambahan pupuk di Kabupaten Tuban ini sangat baik. Akan tetapi bukan hanya penambahan saja. Harga juga harus diperhatikan, dan hal ini yang harus menjadi perhatian para pejabat pemerintah daerah,” harapnya dalam sambutannya. 
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan pengenalan Kartu Tani. Yaitu sebuah kartu yang diproyeksikan mempermudah upaya petani mendapatkan pinjaman modal usaha pertanian dari Bank. Berbagai manfaat dapat dinikmati petani dengan menggunakan Kartu Tani. Serta pemerintah semakin mudah mengontrol program yang ditujukan kepada para petani.  “Melalui solusi Kartu Tani Bank BNI dan pemerintah. Dengan disalurkannya Kartu Tani subsidi pupuk dapat terkontrol. Karena akan tercatat secara online dan dapat dipantau oleh kementrian,” ungkap Pimpinan BNI Cabang Tuban, Muhammad Jupri. 

Sementara itu, Bupati Tuban, Fathul Huda mengatakan meski terjadi industrialisasi maupun adanya aktivitas pembangunan lainnya, dengan mengurangi jumlah lahan atau terjadi penyempitan lahan, diharapkan produksi hasil pertanian tetap meningkat. Selama ini sudah terbukti tiap tahun terus mengalami peningkatan antara 3 sampai 4 persen hasil panen jagung. Serta Tuban menjadi yang terbaik se-Jatim.  “Namun demikian dalam hal perekonomian belum sesuai dengan harapan. Karena nilai tukar petani ini mengalami penurunan dan ini yang perlu menjadi evaluasi,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dalam kesempatan yang sama berharap agar sistem pengelolaan pertanian dioptimalkan. Yakni penanganan dari penanaman sampai pengelolaan hasil panen, agar petani tidak dipermaikan dengan sistem pasar.” Petani kita dorong agar menjadi pengusaha. Jangan menjual gabah tetapi jual beras premiun. Petani juga harus sadar bahwa selain menjadi konsumen akan tetapi juga harus menjadi produsen,” harap Gus Ipul. 

Hadir sebagai peserta dalam kesempatan itu pewakilan organisasi pemerintah daerah  (OPD),  para Camat, Kades dan juga seluruh Ketua Gapoktan se-Kabupaten Tuban juga petugas pertanian diwajibkan hadir. RHOFIK SUSYANTO/NAL

Print Friendly, PDF & Email