TUBAN

seputartuban.com-Meskipun tidak ada anggaran khusus bagi penderita tumor, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban siap membantu memberikan fasilitas untuk berobat ke rumah sakit Surabaya. Sebab hingga sejauh di rumah sakit di Kabupaten Tuban tidak memiliki peralatan untuk mengobati penyakit tersebut.
Penegasan jaminan fasilitas tersebut disampaikan Kepala Dinkes Pemkab Tuban, Syaiful Hadi, kepada seputartuban.com, Senin (08/09/2014) siang.
“Itu (tumor) tidak selalu harus dioperasi. Bisa dilakukan dengan cara disinar kalau itu memamang benar-benar penyakit tumor,” kata Saiful.
Menurut dia, jika penderita memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) bisa langsung datang ke Dinkes Tuban untuk minta surat rujukan. Bila tidak punya bisa menggunakani surat keterangan tidak mampu dari desa setempat.
“Kalau tidak punya Jamkesmas bisa menggunakan SKTM (surat keterangan tidak mampu) dari desa atau kelurahan. Nanti akan kita bantu sampai di Surabaya dan kendaraannya pun kita usahakan dari dinas,” papar lelaki yang pernah dinobatkan sebagai dokter teladan tingat Jatim ini.
Saiful menjelaskan, penyebab penyakit tumor tersebut ada beberapa hal. Seperti faktor keturunan, kekurangan nutrisi, kemiskinan, dan faktor lingkungan atau pola hidup. Untuk mengetahui penyakit tersebut harus dicari penyebabnya. Sementara bisa disembuhkan tidaknya itu nanti dari hasil pemeriksaan di Surabaya.
“Kebanyakan penderita tumor yang ada di Tuban itu karena faktor keturunan dan faktor kemiskinan. Terutama bila bayi lahir muda (prematur) atau belum genap sembilan bulan, juga bisa menyebabkan tumor atau mudah terserang penyakit,” ungkap Saiful.
Disebutkan, rata-rata penderita tumor terutama yang ada di daerah pedesaan berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka memilih tidak mengobatkan atau dibiarkan saja. Sebab untuk mengobati penyakit itu membutuhkan biaya yang sangat besar.
Namun demikian, seharusnya mereka juga harus mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah, sebab kelangsungan hidup dan jaminan kesehatan mereka menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Kita siap membantu mereka, silahkan kordinasi dengan pemerintah desa. Bila tidak punya hidup selama di Surabaya bisa berkordinasi dengan pihak kecamatan. Sebab bupati nanti akan membantunya,” tandasnya. MUHLISHIN