seputartuban,com, TUBAN – Kapten Lasmito, yang sehari-hari menjadi Danramil Tuban menjadi bagian penting dalam perburuan terhadap teroris akhir pekan lalu. Di wilayah Kec. Jenu, Kabupaten Tuban. Bahkan dia nyaris wafat karena ditembak oleh terduga teroris.

Menurut penuturannya, Rabu (12/4/2017) saat di Mapolres Tuban menceritakan peristiwa yang hampir merebut nyawanya itu. Saat perburuan, dia awalnya bersama bersama anggotanya dan Polres Tuban melakukan penyisiran dikawasan perbukitan. Namun upaya itu tidak berhasil menemukan lokasi persembunyian teroris.
Kemudian dia bersama timnya turun dan melakukan penyisiran di kawasan ladang jagung. Saat perjalanan itu, dia berpapasan dengan salah satu terduga teroris. Dalam jarak 6 sampai 7 meter, seketika mantan Danramil Montong itu tiarap. Terduga teroris juga langsung bersembunyi diantara ladang jagung.
“Saya memberi peringatan sekitar sampai 10 menit. Saya perintahkan untuk menyerahkan diri dengan angkat tangan. Setelah itu saya hitung sampai 3 kali dan saya beri tembakan peringatan sampai tiga kali,” katanya.
Mendapat tembakan peringatan, pelaku bukan menyerah namun berteriak takbir. “Bukan menyerah tapi secara tiba-tiba dia menyerang dan menembak saya dari jarak dekat kearah wajah saya. Syukur alhamdullilah senjatanya tidak meletus. Kalau meletus mungkin saya sekarang sudah jadi anumerta (mendapat penghargaan dan meninggal dunia),” ungkapnya.
Kemudian pelaku berusaha dilumpuhkan dengam senjata api jenis SS1 dengan disodok. Pelaku berusaha merebut senjata serbu itu, hingga akhirnya Danramil terjatuh terlentang, sedangkan pelaku tetap berupaya menyerang dengan membawa Senpi-nya. Dalam posisi terlentang itulah, terutama teroris ditembak dan akhirnya terkapar.

“Setelah itu tim densus datang dan melumpuhkan 5 lainya yang tempatnya tidak jauh dari saya. Habis itu saya juga membantu mengisi magasinya,” ungkapnya.
Sebenarnya hari saat peristiwa itu merupakan saat dia kumpul bersama keluarga, anak dan cucunya. “Sebenarnya saat kumpul sama dua cucu saya karena tidak tiap hari bertemu karena tidak serumah. Tapi saya mendapat perintah dari Dandim atas permintaan Polisi untuk membantu. Saat itu seluruh jajaran diperintahkan juga siaga semua,” tuturnya.
Saat ditanya mengapa dia berani berhadapan langsung dengan terduga teroris meski usianya tidak lagi muda. Dia menjawab bahwa itu harus dilakukan karena menjadi tugasnya dan demi negara. “NKRI harga mati walaupun nyawa taruhanya,” tegasnya.
Atas jasanya itu, Kapten Lasmito, Rabu (12/4/2017) mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim di Mapolres Tuban bersama dengan sejumlah anggota Polres Tuban lainya. Nal