Demo Penolakan Kenaikan BBM Berakhir Ricuh

TUBAN

seputartuban.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan 17 aktivis Aliansi Rakyat Tuban Menggugat (ARTM), di Gedung DPRD Tuban, Rabu (19/06/2013) malam berakhir ricuh. Aksi penolakan kenaikan harga BBM ini dilakukan sejak sore hari.

Demo tolak kenaikan BBM1Kericuhan terjadi, ketika aktivis setelah aksi pendudukan mulai memanas. Yakni sekitar pukul 22.00 WIB, aktivis kembali melakukan orasi, dan menyuarakan yel-yel yang bernada kecaman terhadap pemerintah yang akan menaikan harga BBM.

Unjuk rasa ini dibubarkan polisi yang sedang mengawal jalanya aksi. Karena dianggap sudah mengganggu ketertiban umum. Dan akan melakukan pembakaran ban bekas, dihalaman Gedung DPRD Tuban.

Mereka membuat sebuah lingkaran dengan saling bergandengan tangannya. Kemudian salah satu dari mereka melakukan pembakaran 2 buah ban bekas. Kemudian sedikit demi sedikit pengunjuk rasa merangsek menuju depan pintu utama gedung DPRD Kabupaten Tuban.

Namun pihak kepolisian langsung menghalang- halangi. Sehingga terjadi aksi saling dorong antara polisi dan aktivis. Hingga kericuhan tidak terhindarkan. Dan baru berhenti, setelah pihak kepolisian berhasil memadamkan 2 buah ban bekas yang terbakar.

Aksi dilanjutkan dengan berjalan keluar dari gedung DPRD Kabupaten Tuban menuju patung Letda Soetjipto, Tuban. Dan akhirnya aksi demo selesai setelah pengunjuk rasa dikawal sampai samping GOR Tuban.

Koordinator aksi, Alfian (20), aktivis asli  Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi mengatakan akan kembali melakukan aksi serupa pada Jumat (21/06/2013). Dengan agenda yang sama. Selain itu, berjanji akan membawa masa yang lebih besar lagi.

“kita akan kembali jum’at besok. Dengan agenda penolakan rapat paripurna anggota dewan. Kelanjutan dari penentuan kenaikan BBM. Masa akan lebih banyak. Kita sangat menyesalkan adanya tindakan polisi yang menghalangi pembakaran ban bekas. Bila kami dilarang protes, silahkan tangkap, “ tegasnya. (han)