Bahaya Mirip Covid-19, Inilah Penyakit Yang Menyerang Hewan Ternak

seputartuban.com, TUBAN – Serupa dengan penyakit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), hewan ternak mulai diserang menyakit serupa. Menyebabkan binatang ternak dapat mengalami demam, kesulitan bernafas, ruam pada daerah kerongkongan disertai sakit tenggorokan dan flu, nyeri persendian hingga terasa ngilu dan sulit untuk digerakkan.

Penyakit yang dikenal dengan nama (PMK) Penyakit Mulut dan Kuku tersebut diketahui dapat menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, domba, dan babi. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, dihawatirkan dapat menyebabkan kerugian besar mengingat interval penularanya mencapai 90-100 %.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Pemkab Tuban, Arif Yulianto mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi sekaligus penanggulangan penyakit tersebut agar tidak menyebar di Kabupaten Tuban.

“Untuk tindakan sementara,  kita sudah melaksanakan pendeteksian dini dibeberapa pasar hewan seperti diwilayah Tuban sendiri dan pasar hewan diwilayah Kecamatan Kerek. Dari kegiatan yang sudah kami laksanakan selama dua hari kemarin, Alhamdulillah kami belum menemukan penyakit jenis itu.” terangnya saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (10/05/2022) siang.

Bentuk antisipasi yang sudah dilakukan pihaknya  atas penyebaran penyakit tersebut, ia beserta jajaran sudah memberikan sosialisasi perihal penularan penyakit, cara pendeteksian dini atas penyakit. Serta bagaimana cara penanggulanganya pada Hari Minggu, (08/05/2022) siang dipasar hewan turut wilayah Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Serta pada Senin (09/05/2022) siang dipasar hewan turut wilayah Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek.

Ia menyebutkan, diagnosa atau pendeteksian dini tanda klinis jika hewan ternak terjangkit penyakit PMK, diantaranya dapat diketahui jika hewan mengalami demam tinggi (39-41 derajat celcius). Mulut keluar lendir berlebihan dan berbusa, terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan bintik bintik hitam didiarea lidah.

Nafsu makan menurun drastis hingga kurus, kaki pincang saat hewan sedang berjalan, terdapat luka pada daerah kaki dan diakhiri lepasnya kuku. Hewan mengalami sulit berdiri, gemetar, interval nafas lebih cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

Sedangkan langkah penanggulangan PMK yang disebabkan oleh virus dengan Genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Disarankan sementara waktu tidak melakukan transaksi jual beli hewan ternak. Terlebih membeli ternak dari wilayah Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto. Karena ditengarai ternak diwilayah setempat banyak yang sudah terinfeksi.

Segera pisahkan ternak untuk menghindari sebaran penyakit mengingat penularannya melalui udara. Lakukan vaksinasi kepada hewan ternak dengan cara menghubungi petugas Poskeswan, atau langsung datang ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban agar sesegera mungkin mendapatkan tindakan.

“Untuk Rakor terkait deteksi kewaspadaan terhadap PMK, kami akan melaksanakan besuk kamis dengan melibatkan intansi terkait serta Camat se Kabupaten Tuban agar informasi ini dapat disampaikan diwilayahnya masing – masing,” pungkasnya. Diketahui, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak tersebut sebelumnya pernah terjadi pada Tahun 1986. Namun, tiga puluh enam tahun kemudian tepatnya bulan April dan Mei 2022, terdapat ternak yang diketahui bergejala PMK seperti mendadak lumpuh diwilayah Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. ARIF AHMAD AKBAR