Aktivis Tuban Tolak Kenaikan Harga BBM

TUBAN

Membara : Meski jumlahnya tidak banyak, para aktivis ini tetap semangat menyuarakan aspirasinya disekitar bundaran patung Letda Soetjipto Tuban
Membara : Meski jumlahnya tidak banyak, para aktivis ini tetap semangat menyuarakan aspirasinya disekitar bundaran patung Letda Soetjipto Tuban

seputartuban.com – Aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis (06/11/2014).

Sejumlah aktivis ini mengawali aksinya dengan melakukan di kawasan Jalan Sunan Kalijaga Tuban, kemudian berhenti dan berorasi dikawasan Bundaran Patung Letda Soetjipto Tuban. Aksi kemudian dilanjutkan ke halaman gedung DPRD Tuban agar aspirsinya disampaikan kepada pemerintah pusat.

Para pengunjukrasa mengecam kebijakan menaikkan harga BBM. Karena dinilai akan semakin menyengsarakan nasib rakyat. Selain itu menuntut dicabutnya UU Migas No. 22 tahun 2001 serta dilaksanakan pasal 33 UU 1945.

Koordinator aksi, Irwandi S mengatakan dampak jelas dari kenaikan harga BBM ini adalah semakin sengsaranya rakyat miskin dan buruh. Karena kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok maupun kebutuhan hidup.  “Kenapa harus subsidi BBM yang dicabut, padahal masih banyak anggaran yang justru menguras APBN,” ungkap aktivis SRMI Tuban ini.

Ditampung : Anggota DPRD dari Fraksi PDIP menemua aktivis.
Ditampung : Anggota DPRD dari Fraksi PDIP menemua aktivis.

Sementara itu, anggota DPRD Tuban dari Fraksi Demokrasi Perjuangan, Tulus Setyo Utomo mengatakan meski dirinya berasal dari partai pengusung pemerintah, dia menegaskan menolak kenaikan harga BBM. “Kami mendukung penuh aksi pada hari ini, saya selaku pribadi pun berpihak pada rakyat sepenuhnya. Saya menyatakan sikap ikut menolak kenaikan harga BBM. Namun kami  selaku wakil rakyat tidak bisa bertindak sesuai kehendak kami. Maka aspirasi kawan-kawan untuk sementara kami tamping dulu,” katanya.

Usai melaksanakan unjuk rasa dihadapan wakil rakyat, para aktivis kemudian membubarkan diri. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian, bahkan jumlahnya berbanding jauh antara aktivis dan jumlah petugas. ARIF AHMAD AKBAR

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses