TUBAN
seputartuban.com – Semakin sedikitnya peminat seni lukis potret membuat seniman seni rupa ini khawatir. Seperti yang dirasakan, Nurpriyanto (32) warga Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Sudah 20 tahun dirinya menggeluti seni lukis, jenis lukis potret atau lukis sketsa wajah.

Seni lukis potret tidak banyak yang menyukainya, Banyak pelukis yang menghasilkan gaya lukis abstrak, kontemporer sampai alam. Sedikitnya minat para seniman untuk melukis potret ini disebabkan banyak faktor, diantaranya harga jual hingga sedikitnya minat masyarakat.
Saat ditemui di lokasi Pekan Raya yang diselenggarakan PT. Semen Indonesia di gedung graha sandiya, Tuban, Jum’at (29/11/2013) keikutsertaanya dalam pameran ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa seni lukis sangat banyak ragamnya. Tidak hanya pemandangan, kaligrafi atau poster saja.
Saat ini, dirinya sedang mendemonstrasikan seni lukis potret yang sudah jarang dilakukan. Lukis potret memiliki banyak kesulitan. Yakni, harus menyamakan antara obyek gambar dengan hasil warna di kanvas.
Untuk mempermudah proses melukis, anggota Ikatan Seni Rupa Semen Indonesia (ISRSI) ini menggunakan krayon dan pensil sebagai alatnya. Sedangkan medianya bermacam-macam, tergantung selera pembeli atau jenis gambar yang ditampilkan.
Tidak hanya itu, pada ukuran gambar yang akan dilukis harus sesuai dengan obyek. Apabila tidak, maka hasil gambar akan berbeda dengan aslinya. Banyak aturan inilah yang menjadikan seniman enggan menggelutinya. Sehingga dirinya akan tetap melestarikan seni lukis potret agar tetap digemari. “Kesulitan pasti ada, tapi sebagai orang seni itu tidak ada kesulitan,” katanya.
Banyak orang berpendapat bahwa menjadi seniman sulit makan. Hal itu ditepisnya jauh-jauh. Usaha keras dan tetap berprinsip pada lukis potret digelutinya. Saat ini dari aktivitasnya cukup untuk menghidupi keluarganya.
Dengan mengikuti beberapa pameran dan acara ini, dia berharap ada yang mewarisi seni lukisnya. Bahkan mengajak pada kaum muda untuk berkarya melalui lukis. “Sementara kalau di Tuban, sedikitnya Rp. 500 ribu terjual mas. Kalau sudah lukisan bagus, mahal sampai ratusan juta rupiah, ” tambahnya. (han)