TUBAN
seputartuban.com – Menjelang hari kasih sayang sedunia pada 14 Pebruari 2015, atau biasa disebut Valentine’s Day, bagi yang merayakanya, Pemkab Tuban menyiapkan langkah pencegahan seks bebas. Yakni dengan pembatasan penjualan kondom.
Surat edaran yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban nomor nomor 442/174/414.051/2015 tentang pembatasan peredaran alat kontrasepsi jenis kondom tidak diperbolehkan dijual bebas. Hal ini ditujukan kepada seluruh apotik maupun penjual obat di Kabupaten Tuban.
Pembatasan yang dimaksud adalah penjual tidak dapat serta merta menjual kondom kepada konsumen. Namun pembeli menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) terlebih dahulu. Jika tidak KTP juga dapat menunjukkan surat nikah. Jika benar-benar sudah berstatus nikah baru dapat diperbolehkan dibeli. “Kita memang sudah memberikan surat edaran,” ungkap, Kepala Dinkes Pemkab Tuban, Saiful Hadi, kemarin.
Hal ini dilakukan pemerintah daerah karena sebagian remaja masih memiliki pemahaman sebagai bentuk pengungkapan kasih sayang, pada Valentine’s Day melakukan seks bebas. “Kami akan memberikan teguran keras terhadap Apotik maupun toko obat yang menjualkan kondom tersebut tanpa memberikan batasan penjualan,” tegasnya.
Dinkes akan berkoordinasi dengan Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Pemkab Tuban untuk pembatasan ini. Khususnya memantau penjualan kondom yang dilakukan minimarket maupun supermarket.
Fungsi kondom sebenarnya sebagai alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri. Namun jika dalam penjualanya tidak diawasi, tidak menutup kemungkinan akan dimanfaatkan oleh kalangan remaja bahkan pelajar. ARIF AHMAD AKBAR
pemrintah tuban otaknya masih bodoh ya, siapa bilang kondom alat kontrasepsi untuk suami istri? fungsi kondom itu untuk melindungi terjadinya penularan HIV bagi pemuda yang suka seks sembarangan, knapa beli kondom harus pakek KTP atau surat nikah? kalo tau udah nikah ngapain beli kondom, kondom kan khusus anak muda yang belum nikah. sama saja pemrintah tuban membiarkan HIV tersebar kemana-mana.