TUBAN

seputartuban.com – Sejumlah aktivis muda menggunakankaos hitam, membagikan bungan dan selebaran kepada pengguna jalan di kawasan jalan Basuki Rachmad, Tuban, Jumat (11/7/2014).
Puluhan para pelajar Skategoard ini melakukan aksi solidaritas kepada warag Palestina yang menjadi korban keganasan Israel. Melalui teaterikal yang diperagakan beberapa pelajar membawa senjata api laras panjang mainan kemudian menodongkan kepada seorang laki-laki yang sedang menggendong anaknya. Hal ini sebagai pesan dari aktivis menggambarkan kekejaman tentara Israel yang dianggap tidak berperikemanusiaan terhadap warga sipil Palestina.
Sedangkan pembagian bunga kepada pengguna jalan sebagai simbol perdamaian. Dan selebaran dibagikan agar masyarakat mengetahui kondisi korban dan perilaku tentara Yahudi di Palestina. Serta menyerukan rakyat Indonesia turut mendoakan agar warga Palestina mendapat rahmat dari Allah SWT.
Koordinator aksi, Wido Handoyo (22), warga Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban mengatakan bahwa remaja merupakan ujung tombak generasi penerus yang memiliki semangat membara. Pembantaian dan pengeboman yang dilakukan semata- mata hanya urusan balas dendam. Tidak adanya sifat manusiawi dan bahkan hingga anak balita dijadikan sasaran tembak. Jelas ini diluar batas kemanusiaan. “Itu merupakan teaterikal dari kekejaman tentara israel dalam membunuh warga muslim yang tidak bersalah,” jelas Wido.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembagian takjil buka puasa kepada pengguna jalan lainnya. Tujuannya, untuk membantu pada orang puasa yang masih dijalan raya. Diharapkan kegiatan ini memberikan pemikiran yang psoitif bagi warga Tuban khususnya. “ Nanati habis ini bagi takjil, “ imbuhnya.
Sementara itu, Suhariyanto (44), warga Kabupaten Malang yang bertepatan melintas mengatakan bahwa kegiatan ini baik. Memaknai nilai perjuangan yang disampaikan oleh pemuda sudah tepat. Tidak harus melakukan perang dan aksi anarkis atau lainnya. “Bagus, kalau bisa tidak usah menggangu jalan atau kelancaran lalu lintas. Kalau memang membagi bunga cukup dari sisi jalan. Kalau ditengah bahaya,“ ungkap Suhariyanto. HANAFI