SPI Tuban; Bantuan Alat Pertanian Disalah Gunakan Kelompok

TUBAN

seputartuban.com – Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Tuban turut angkat bicara terungkapnya bantuan alat pertanian yang dikomersilkan. Menurut Ketua SPI Kab. Tuban hal ini disebabkan karena lemahnya sosialisasi bantuan, tidak adanya pengawasan hingga adanya dugaan kuat uang pelicin.

Sebenarnya alat petanian bantuan tersebut dapat dikomersilkan jika uang hasil sewaan dimasukkan dalam kas kelompok tani. Namun jika hanya dikuasai perorangan, ini jelas sudah menyalahi aturan. “Boleh dikomersilkan, yang terpenting hasilnya untuk kelompok, tidak dimiliki ketua kelompok saja,” kata Nurhadi, Sabtu (28/02/2015).

Selama ini bantuan yang sudah diberikan kepada kelompok tani tidak ada pengawasan.Yang dilakukan Pemkab hanya mengawasi hingga tahap penyerahan bantuan. Selan itu tidak adanya sosialisasi membuat anggota kelompok tani tidak mengetahui adanya bantuan ini. Ketidak tahuan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh perorangan untuk mengambil untung dalam pemanfaatan bantuan. “Tidak ada pengawasan dan sosialisasi sehingga yang tau hanya ketua kelompok saja,” sambungnya

Terpisah, Kabag Humas dan Media Setda Pemkab Tuban, Teguh Setyobudi mengatakan, bahwa tujuan pemberian alat pertanian itu untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Selain itu untuk mengurangi biaya produksi petani. “Untuk pengambilannya tidak dipungut biaya, dan itu tidak diperbolehkan,” jelas Teguh.

Diketahui, sejak tahun 2012 hingga 2014 sudah ada sebanyak 79 unit traktor yang di berikan kepada 79 kelompok yang ada di Kabupaten Tuban. Pompa air sebanyak 55 unit untuk 55 kelompok, dan transplanter sebanyak 2 unit untuk 2 kelompok.

Sedangkan tahun 2015 direncanakan ada sebanyak 111 unit traktor yang akan diberikan kepada 111 kelompok tani, dan saat ini sudah dibagikan sebanyak 39 unit traktor. MUHLISHIN