JENU
seputartuban.com – PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk bersama ratusan siswa SMA Negeri 2 Tuban melaksanakan bersih-bersih pantai area Magrove Center, Desa Sugiwaras, Kecamatan Jenu, Minggu (06/11/2016).
Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT Semen Indonesia, Aris Sunarso, mengatakan pihaknya mengajak semua siswa dan masyarakat untuk menanamkan budaya malu kotor. Sehingga harus selalu menjaga kebersihan dan juga menjaga bersama-sama rasa kepedulian terhadap lingkungan. “Mari kita tanamkan didiri kita budaya malu, agar kita tidak berbuat salah terutama mengotori lingkungan atau merusaknya,” harap Aris Sunarso.
Menurutnya, Kabupaten Tuban yang memiliki kurang lebih 65 kilometer pantai itu perlu adanya kepedulian semua pihak untuk menjaganya. Sehingga pantai yang bisa dipakai sebagai tempat wisata ini menjadi terawat dan terkenal serta banyak pengunjung yang menyukainya. “Pantai kita sangat luar biasa dan perlu kita pelihara bersama-sama,” ujarnya.
Kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, tidak hanya di sekitar perusahaan tetapi juga di wilayah yang perlu adanya peran serta semua pihak. Selain itu, perusahaan juga akan terus mendukung kegiatan yang mengikut sertakan masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat. “Pengadaan bak sampah juga penting, dan itu nanti akan kita upayakan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Tuban, Anis Afandi mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih pantai itu bertujuan untuk memberikan pendidikan dan menanamkan karakter terhadap pelajar. Agar mereka selalu memiliki rasa kepedulian terutama dalam menjaga lingkungan. “Kita mempunyai tanggungjawab untuk peduli terhadap lingkungan dan kegiatan ini semoga ada yang meneruskan,” kata mantan Kabid SMA Disdikpora Tuban itu.
Dalam kegiatan bersih-bersih pantai itu ada sebanyak 777 siswa-siswi SMA Negeri Tuban yang dilibatkan. Serta semua dewan guru yang ada juga ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Anis menambahkan bahwa pemerintah daerah juga punya tanggungjawab untuk menjaga kebersihan pantai. Terutama dalam hal penyediaan tempat sampah di kawasan pantai itu. “Perlu diadakannya tempat sampah, karena dilokasi itu tidak ada. Membuang itu lebih mudah dari pada mengambil,” harap nya.
Diketahui, sekitar 777 siswa-siswi itu ditargetkan dapat membersihkan sampah dipantai sepanjang 2 kilometer. Bahkan setelah mendapat perintah dari dewan guru semua siswa mengambil sampah tersebar disepanjang pantai itu dengan sungguh-sungguh.
Nampak mereka tidak jijik, terbukti mereka mengambil sampah mulai dari plastik, dan sampah kotor lainya dengan memakai tangan telanjang. Mereka menaruhnya dikantong plastik yang telah disediakan dan dikumpulkan di tempat sampah yang nantinya akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). MUHLISHIN
