Kades Tasikharjo Akan Tuntut TPPI, Ini Sebabnya

seputartuban.com, JENU – Kepala Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Damuri akan menuntut pertanggungjawaban PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban. Karena dianggap mengabaikan keselamatan warga saat sekitar saat kejadian kebakaran.

Damuri menyebut, saat kebakaran kilang minyak berlangsung pada Kamis 16 Oktober sekitar pukul 12:00 WIB ratusan warganya dalam keadaan panik. Saat itu, perusahaan dinilai diam. Warga bahkan harus melakukan evakuasi secara mandiri.

Pada saat kebakaran berlangsung, Damuri sempat menghubungi pihak perusahaan, namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab telepon. Diharapkan pihak perusahaan memberikan informasi kejadian yang sedang berlangsung. Agar Pemdes atau masyarakat mengetahui langkah apa yang harus dilakukan, Jumat (17/9/2025).

“Kami sangat menyayangkan ketika ada kejadian seperti ini, Perusahaan tidak memberikan informasi terlebih dahulu kepada pemdes. Agar kami tau harus bagaimana. Bukan dibiarkan saja sampai warga saya lari tunggang langgang ke pantai panduri untuk mengungsi,” tandasnya.

Kades Tasikharjo tetap akan menuntut TPPI karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Karena usaha negara harus tetap jalan dan dilindungi, begitupun masyarakat sekitar perusahaan juga harus tetap jadi prioritas untuk dilindungi. “Tentunya kami akan menuntut pertanggungjawaban dari TPPI karena. Dengan adanya insiden tersebut menyangkut nyawa masyarakat,” tegasnya.

Damuri menjelaskan, sebelum bencana kebakaran itu melanda, pihaknya berkeinginan ingin menggelar dialog dengan perusahaan perihal relokasi. Namun, hal itu tak pernah mendapatkan tanggapan. “Setelah kebakaran ini, kami akan bersurat resmi ke DPRD Tuban, Bupati, dan Kementerian. Ini bukan sekadar protes, tapi demi keselamatan warga, karena sejak dulu kami minta dialog dan relokasi, tapi nggak pernah ada tanggapan,” tegas Damuri.

Menanggapi hal itu, Manager CSR & Comrel PT TPPI, Tinoto Hadi Sucipto mengaku jika perusahaan setelah melihat situasi dan kondisi belum sampai untuk dilakukan declare evakuasi. Meski begitu, pihak perusahaan mengaku sudah melakukan upaya membantu warga.

“Dari perusahaan melihat situasi dan kondisi belum sampai untuk di declare evakuasi, tapi kami sudah mengirimkan bus untuk membantu, warga yang panik sudah lebih dulu melakukan evakuasi,” pungkasnya. Rhofik Susyanto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses