Wisata SMAN Plumpang Ke Bali, Berujung Pilu

Penulis : Hanafi

TUBAN

seputartuban.com – 2 Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Plumpang, ditemukan tewas tenggelam di Danau Beratan, Jl. Raya Denpasar – Singaraja, Bedugul, Bali, Minggu (6/1/2013), sekitar pukul 00. 45 WITA atau sekitar Sabtu (5/1/2013), pukul 11.45 WIB.

Berdasarkan penuturan koordiantor wisata SMAN 1 Plumpang, Ali Khusni melalui ponselnya, Minggu (6/1/2012) menuturkan bahwa kejadian bermula saat  sekitar 312 pelajar itu melakukan Study Tour ke pulai Bali.

Rombongan pelajar dan guru itu berangkat pada  hari Kamis (3/1/2013) untuk berwisata ke pulau Dewata. Dan perjalanan pulang, rombongan singgah ke Danau Beratan, Bedugul, Bali.

Sabtu (5/1/2013), sekitar pukul 18.30 WITA, sebanyak 20 siswa foto bersama di jembatan danau tersebut. Tanpa disangka jembatan yang terbuat dari papan kayu itu mengalami rusak dan pecah menjadi 2 bagian besar.

20 pelajar itu terjebur kedalam danu dengan kedalaman hampir 20 meter. Sebagian pelajar yang bisa berenang akhirnya bisa menyelamatkan diri dan menepi dari danau.

Setelah itu, semua pelajar dikumpulkan oleh guru. Ternyata masih ada 2 pelajar yang belum masuk dalam ada. Keduanya adalah Sri Utami (17) Binti Kastur, warga Dusun Sepat, Desa Kedung Rojo, Kecamtan Plumpang dan Mohammad Slamet (17) Bin Muntarim, warga Dusun Geger, RT. 4, RW. 5, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Atas kejadian ini, guru dan petugas tempat wisata sempat melakukan pencarian. Namun 2 korban belum ditemukan. Kemudian koordinator wisata melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Batu Riti, Polres Tabanan.

Setelah mendapati laporan dan meminta keterangan saksi, pihak Mapolsek Batu Riti berkoordinasi dengan Mapolres Tabanan dan Tim Search and Rescue (SAR) unuk melakukan pencarian terhadap 2 korban.

Hampir 5 jam pencarian dan penyisiran dilakukan, namun korban belum bisa di temukan. Kemudian salah satu tetua adat yang bernama Dieng Wayan Sali dimintai bantuan untuk membantu melakukan pencarian.

Sekitar pukul 00. 45 WITA atau sekitar Sabtu (5/1/2013), pukul 11.45 WIB, kedua korban baru ditemukan radius sekitar 10 meter dari lokasi ambruknya jembatan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

Setelah 2 jasad pelajar itu ditemukan, langsung di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan. Oleh pihak polisi hanya dilakukan Visum luar dengan persetujuan ke 2 pihak keluarga korban. Dan langsung akan dibawa pulang ke rumah duka.

“Tim SAR dan Polisi sudah mencari hampir 5 jam tidak ditemukan. Akhirnya kita minta bantuan seperti dukun tetua. Hanya dengan menggunakan duri kayu yang dimasukkan ke danau. Duri itu menyangkut tepat dilokasi murid saya tenggelam. Anehnya sebelum kita gunakan, jembatan itu dimuati sekitar ratusan orang tidak terjadi apa-apa. Setelah kita tempati malah patah jadi 2,“ tutur Ali, koordinatir wisata yang juga seorang guru.

Foto : Kondisi rumah duka, Slamet yang sudah didatangi para tetangganya

Print Friendly, PDF & Email

2 komentar

Komentar ditutup.