seputartuban.com, TUBAN – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban Jawa Timur dalam memberantas penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang sebagian besar menyerang hewan ternak jenis sapi belum selesai. Namun kini muncul penyakit baru menyerang hewan. Yakni Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), atau yang lebih familiarnya banyak disebut sebagai Gudik Sapi atau cacar Akut. Tandanya muncul benjolan-benjolan kecil sebesar ujung jari kelingking, kemudian menyebar dengan cepat di bagian tubuh hingga kaki, serta membesar seukuran jempol kaki dan kemudian pecah. Sehingga membuat tampilan kulit sapi tampak seperti bolong, bopeng, dan tidak rata.
“Seluruh wilayah perbatasan Jateng (Jawa Tengah) sudah kena semua, penyakit virus juga seperti cacar ini penularan bisa kontak langsung melalui nodul yang pecah. Atau melalui vektor seperti nyamuk, lalat penghisap darah, dan jenis serangga lainnya, ” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban Pipin Larasati saat dihubungi melalui ponsel.
Ia menjelaskan, gejala awal jika sapi terserang LSD ditandai dengan ternak mengalami demam tinggi (39-41 derajat celcius). Kemudian tidak memiliki nafsu makan, hingga mengakibatkan berat badan sapi mengalami penurunan secara drastis hingga kurus.
Menurutnya, virus tersebut, sebagian besar menyerang ternak melalui gigitan lalat penghisap darah, lalat jenis tersebut biasanya hinggap pada tubuh sapi, kemudian setelah menggigit mengakibatkan kulit sapi timbul benjolan, setelah benjolanya pecah kemudian sapi memiliki luka terbuka pada kulitnya.
“Bisa disembuhkan. Tapi kalau cacarnya berat ya bisa timbul bekas luka, akibatnya tidak laku dijual. Maka sebelum terjadi segera lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan utrisi yang cukup, desinfeksi kandang rutin untuk cegah adanya insek pembawa/vektor, jaa kebersihan ternak,” jelas dia.
Diungkapkan dia, sampai dengan Selasa (14/3/2023) kasus LSD di Tuban tercatat ada 186 hewan sapi. Rinciannya 130 sakit, 55 sembuh dan 1 hewan potong paksa. Dari jumlah di atas, sebaran LSD tertinggi di Kecamatan Bancar mencapai 54 hewan terserang LSD. Sedangkan dari 20 kecamatan, ada empat kecamatan dengan catatan nihil kasus LSD. Yakni Grabagan, Parengan, Rengel dan Widang.
Untuk diketahui, topik pembahasan perihal LSD tersebut kini tengah menjadi pembicaraan hangat diberbagai platform jagad maya. Media sosial seperti facebook milik salah satu warga di Kecamatan Singgahan memposting dan membagikan keadaan sapinya yang menghawatirkan. ARIF AHMAD AKBAR/ami