Usaha Ulat Kandang Menjanjikan, Terkendala Modal Dan Tempat

Penulis : Hanafi

SEMANDING

Pujianto (30), warga Dusun Ndrudi, RT.2, RW. 2, Desa Sambungrejo, Kecamatan Semanding saat menunjukkan ulatnya
Pujianto (30), warga Dusun Ndrudi, RT.2, RW. 2, Desa Sambungrejo, Kecamatan Semanding saat menunjukkan ulatnya

seputartuban.com – Ulat memang terkesan menjijikkan dan menggelikan. Namun dibalik itu, menyimpan keuntungan yang menjanjikan jika dikelola dengan baik sebagai usaha.

Seperti yang dilakoni Pujianto (30), warga Dusun Ndrudi, RT.2, RW. 2, Desa Sambungrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Kepada seputartuban.com, Selasa (26/02/2013) mengaku dirinya sejak 5 bulan terakhir ini mulai menggeluti usaha ternak ulat kandang dirumahnya.

Terlihat bagian tengah rumahnya dipenuhi rak tempat ternak. Rak terbuat dari kayu bertingakat. Ditengahnya, terdapat kotak berukuran 1,5 meter X 1 meter, sebagai tempat indukan ulat kandang. Untuk media ternak menggunakan bonggol jagung, gandum dan serabut kelapa. Hal ini sebagai tempat rumah sekaligus bertelurnya indukan. Dan setiap harinya diberi makan konsentrat sebanyak 2 kali.

Bibit atau indukan ulat, dibeli dari membeli di kawasan kediri. Setiap 1 Kg indukan dia beli seharga Rp. 45 ribu. Saat ini dia sudah berternak hampir 5 Kg indukan. Dan setiap 2 minggu sekali dia berhasil panen kurang lebih 15 Kg.

Ulat kandang ini bisa terjual Rp. 20 ribu per- 1 Kg. Sehingga dalam setiap panen bisa meraup keuntungan sebesr Rp. 300 ribu. dan setiap bulannya bisa 2 kali panen dengan potensi pendapatan sekitar Rp. 600 ribu.

Dan mudahnya, dalam menjual hasi ternak ulat ini tidak perlu repot. Karena tengkulak langsung mengambil di rumahnya. Potensi usaha ini karena ulat kandang dapat untuk makan segala jenis burung. Karena dipercaya jika burung mengonsumsi ulat ini, mampu berkicau urung bagus.

Namun saat ini, Pujianto mengaku masih terkendala modal dan tempat usaha untuk mengembangkan ternak ulatnya. “Rencananya akan menambah indukan. Saya terinspirasi dari paman yang usaha ayam. Alas ternak itu banyak ulat kandangnya, dan juga belajar dari internet, ” ungkapnya.