Tuban Masih Aman Dari Penyakit Monkeypox

seputartuban.com, TUBAN – Masyarakat tidak perlu panik dengan adanya pemberitaan mengenai adanya menyakit monkeypox ( Cacar monyet) yang dikabarkan kini sudah ada yang terjangkit di Singapura. Memang rentan masuk ke Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan. Tuban dipastikan hingga kini masih aman dari penyakit yang awalnya menular dari monyet ke manusia tersebut.

Ilustrasi

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komarijati mengatakan sampai saat ini belum ditemukan penyakit tersebut di Tuban. ” Alhamdulilah untuk Tuban belum ada dan mudah-mudahan tidak masuk sampai kesini (Tuban),” katanya saat dikonfirmasi seputartuban.com, Jumat (17/5/2019).

Selain Itu, Endah juga menjelaskan Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus). Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang. “Masa inkubasi ,adalah waktu mulai dari masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala,” imbuhnya.

Adapun gejala penyakit Monkeypox  biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari. Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang.

Penyakit Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan  Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox. “Masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan sabun,” harapnya.

Lebih lanjut, untuk pencegahan adanya penyakit Monkeypox antara lain, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata daging yang tidak dimasak dengan baik. Serta menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar. “Salah satu pemicunya, bisa dengan cara masak daging yang belum bisa dijamin matang dengan baik,” ungkapnya. 

Dinkes Tuban juga menghimbau, jika memang ada masyarakat yang terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya ke Pukesmas terdekat. Agar segera mendapatkan penanganan medis dengan benar. RHOFIK SUSYANTO

Print Friendly, PDF & Email