Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Hentar Sawah Rusak

KEREK

seputartuban.com – Hujan yang terjadi Sabtu (14/12/2013) mulai jam 3 sore sampai malam mengakibatkan puluhan hektar sawah yang ada di Desa Karanglo, Desa Kasiman, Desa Kedungrejo dan Desa Padasan, Kecamatan Kerek mengalami rusak.

Tanggul sungai yang baru dibangun jebol kurang lebih 100 meter, sehingga air meluap ke lahan pertanian warga. Derasnya arus air merusak tanaman jagung, padi dan pematang sawah. Serta badan jalan antara Desa Karanglo dan Desa Padasan mengalami rusak dan berlumpur.

Menurut Tokoh Masyarakat Dusun Posatak, Desa Padasan, Darsiman (76) saat ditemuai mengatakan, banjir tersebut disebabkan jebolnya tanggul sungai yang baru dibangun dan saat ini masih belum selesai pengerjaannya. “Untung saja yang jebol tidak sebelah utara, kalau sebelah utara yang jebol akan masuk kerumah warga, biasanya banjir tidak sebesar ini,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Desa Karanglo, Sunandar saat dikomfirmasi, Minggu (15/12/2013) mengatakan, setelah dibuatnya sungai yang ada di Desa Padasan tersebut air terkumpul menjadi satu di Waduk Singkil Desa Karanglo. Karena debit air terlalu banyak, membuat waduk tidak mampu menampung air hingga akhirnya jebol dan meluber. “Sebelumnya banjir tidak sebesar ini, karena airnya tidak terkumpul menjadi satu diwaduk Singkil, dan juga disebabkan tanggul sungai yang jebol,” kata Sunandar

Akibat dari kejadian ini, puluhan hektar sawah mengalami rusak karena digerus arus air. Sehingga sawah tidak bisa ditanami karena kondisinya rusak. “Kita berharap adanya perhatian dari pemerintah, dan kita sudah sampaikan masalah ini kepada Pemerintah Kecamatan untuk meninjau ulang dari pembangunan waduk dan sungai di Desa Padasan tersebut,” katanya.

Diketahui, selama satu bulan ini sudah dua kali terjadi banjir yang serupa. Namun sebelum ada pembangunan waduk dan sungai di Desa Padasan banjir tidak sebesar yang terjadi kali ini. “Pemerintah supaya memberikan bantuan kepada para petani yang sawahnya diterjang banjir, sehingga penderitaan mereka bisa berkurang,” harapnya.

Akibat kejadian ini belum dapat dipastikan jumlah kerugian petani. Akibat kerusakan tanaman dan lahan akibat diterjang banjir. Namun dipastikan petani meradang, karena lahanya rusak dan sulit ditanami seperti semula. (lis)

Print Friendly, PDF & Email