TUBAN
seputartuban.com-Rencana Pemkab Tuban mengubah Pantai Boom yang berada di sebelah utara alon-alon setempat menjadi terminal wisata sepertinya akan berjalan tidak mulus. Sejumlah aktivis lingkungan di Bumi Wali menilai rencana pembangunan itu tidak dilakukan perencaan yang maksimal.
Salah satu kelompok aktivis lingkungan yang getol memantau rencana pembangunan Terminal Wisata Pantai Boom adalah LSM Cagar. Pegiat lingkungan yang ber-home base di Perumahan Bukit Karang Tuban ini, menyebut ada indikasi mengabaikan aspek hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitarnya.
Ketua LSM Cagar, Edy Toyibi, mengatakan seyogyanya Pemkab Tuban melakukan pengkajian mendalam sebelum kawasan Pantai Boom tersebut benar-benar disulap menjadi terminal wisata.
Menurut dia, secara kasat mata pembangunan terminal wisata di Pantai Boom itu dapat meningkatkan arus ombak serta berpotensi banjir rob akibat air laut pasang, sangat membahayakan keselamatan warga sekitar.
Edy menjelaskan, pembangunan terminal itu harus memperhatikan dampak reklamasi- terutama pada bagian timur Pantai Boom ketika angin laut bergerak dari arah timur.
“Pembangunan terminal wisata ini bisa menimbulkan banjir rob. Terutama kawasan yang berada di Kelurahan Sendangharjo ke timur. Pemerintah daerah harus mengantisipasi hal itu, dan harus ada upaya agar hal tersebut tidak terjadi sehingga tidak membahayakan masyarakat sekitar,” papar Edy kepada seputartuban.com, Kamis (04/09/2014) siang.
Untuk mengantisipasi bahaya itu, dia sekali lagi menandaskan henaknya Pemkab Tuban tidak terburu-buru merealisasikan rencana pembangunan terminal wisata Pantai Boom.
“Sebab di wilayah laut utara Tuban terjadi dua musim. Yaitu angin timur dan angin barat. Perubahan angin terjadi terjadi setiap enam bulan,” tandas Edy.
Namun demikian, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata pemkab Tuban Farid Ahmadi, tidak sepenuhnya menyepakati analisa LSM Cagar tersebut, dengan mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan uji analisis dampak lingkungan dari tim yang sudah dibentuk. Dimungkinkan pembangunan terminal itu tidak akan membahayakan warga sekitar.
“Seperti TWT (Terminal Wisata Tuban) nyatanya juga tidak membahayakan,” tepis Farid.
Disebutkan, pelaksanaan pembangunan terminal wisata yang akan menyedot APBD sebesar Rp 10 miliar itu sendiri akan dilaksanakan tahun 2015 mendatang. Terminal itu akan dibangun seluas 2 hektar, dengan melakukan penggurukan pantai sepanjang 100 meter dari tepi pesisir.
TSementara tjuan pembangunan itu, untuk mengurangi penumpukan kendaraan bus maupun kendaraan pribadi yang saat ini berjubel di depan pintu masuk wisata Pantai Boom Tuban, sehingga terkesan kumuh dan semrawut. MUHLISHIN