Sudah Bayar Rp. 98 Juta, Calon Jamaah Haji Gagal Berangkat

Penulis : Hanafi

PARENGAN

seputartuban.com – Salah satu Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kecamatan Parengan, yang mendaftar melalui ONH plus melalui salah satu travel di Surabaya. Gagal berngkat haji ke tanah suci Makah, gara-gara paspornya belum jadi.

Basri Ismail Kasmilah (60) warga Desa Sugihwaras,  Gg Netral, RT. 07, RW. 03, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, salah satu CJH yang gagal berangkat. Saat seputartuban.com mendatangi kediamannnya Sabtu (20/10/2012), nenek yang hidup sebatangkara ini menjelaskan bahwa sekitar bulan Maret 2012 lalu ia mendaftarkan diri untuk berangkat haji. Melalui Singgasana Tour & Travel di Jl. Kendangsari 7, Sekolahan No 41, Surabaya.

Pendaftaran dirinya tersebut menuruti saran adiknya yang bernama Samsi (50) warga setempat. Atas ajakan seseorang bernama Suwaji, warga Kabupaten Bojonegoro. Kemudian karena nenek yang buta huruf ini  tidak mengetahui persis tata cara pendaftaran, akhirnya menuruti apa saja yang disarankan Suwaji.

Basri mengaku bahwa dirinya sudah mendaftar paket haji khusus untuk pemberangkatan ditahun 2012 dan menyetorkan sejumlah uang tunai dalam beberapa pembayaran. Yaitu pembayaran pertama sebesar Rp. 50 juta pada bulan maret.

Selanjutnya untuk pembayaran kedua ia membayar uang tunai sebesar Rp. 35 juta, ini dibayarkan pada bulan April. Sedangkan di bulan Mei, nenek ini telah membayar uang tunai sejumlah Rp. 6 juta, selang 2 bulan kemudian dia kembali membayar uang tunai Rp. 3 juta.

Dan sebulan sebelum pemberangkatan, yaitu bulan September, Basri harus melunasi uang pembayaran sebesar Rp. 4 juta. Sehingga total biaya yang sudah dikeluarkan Basri untuk pendaftaran haji khusus di Singgasana Tour & Travel, sejumlah Rp. 98 juta. “Saya membayar itu sudah 5 kali, jumlahnya ya segitu itu, saya tidak bisa hitung, berapa ya, Rp. 98 jutaan,” katanya.

Ini belum biaya yang telah dikeluarkan Basri diluar uang pendaftaran. Misalnya uang transportasi saat bolak balik Tuban- Surabaya. Terkait jadwal pemberangkatan, Basri mengaku telah diberi janji oleh pemilik  Singgasana Tour & Travel, atas nama Sumardi, bahwa pada tanggal 20 oktober 2012.

Dirinya akan berangkat ke Jakarta, untuk transit ke Bandara King Abdul Aziz, Makah. Namun apa yang menjadi impianya pupus sudah. Pasalnya nenek yang bekerja sebagai pemecah batu tradisional itu harus gagal berangkat haji ditahun 2012 ini.

Dikatakan Basri, Singgasana Tour & Travel gagal memberangkatkan dirinya karena paspornya belum ditandatangani petugas di Jakarta. Sehingga berakibat kepada kegagalannya untuk berangkat haji tahun ini.

Basri juga mengaku, karena gagal berangkat, ia meminta uang kembali, namun baru dikembalikan Rp. 13 juta, sedangkan sisanya disuruh menunggu. Menurut data yang diperoleh Basri dari Singgasana Tour & Travel, selain dirinya, yang gagal berangkat haji melalui Singgasana Tour & Travel, ada 14 CJH lagi yang tersebar di Jawa Timur.

Hingga saat ini, sisa uang pendaftaran sebesar Rp. 85 juta masih belum dikembalikan oleh pihak Singgasana Tour & Travel. Ia mengaku belum berniat melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Basri hanya menunggu niat baik dari pihak Singgasana Tour & Travel agar mengembalikan uang pendaftaran, yang diperolehnya dari jual sawah seluas 1 Ha dan juga sapi miliknya tersebut. “Katanya paspor saya belum ditulis begitu, awalnya saya bisa berangkat sekarang, tapi ternyata gagal” pungkasnya.

Foto : Basri Ismail Kasmilah saat menunjukkan dokumen dari biro haji yang menerima pendaftaranya

Print Friendly, PDF & Email