Sekolah Negeri di Tuban Belum Siap Selenggarakan Full Day Shool

TUBAN

seputartuban.com – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban belum siap menyelenggarakan pendidikan full day school.  Padahal sesuai dengan intruksi Menteri Pendidikan bahwa kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah ketika dua aspek pendidikan bagi siswa terpenuhi, yaitu pendidikan karakter dan pengetahuan umum.

Kepala-Dikpora-Tuban-Sutrisno.jpgDiharapkan, pada jenjang sekolah dasar (SD), siswa mendapatkan pendidikan karakter sebanyak 80 persen dan pengetahuan umum sebanyak 20 persen. Sedangkan, pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) pendidikan karakter bagi siswa terpenuhi sebanyak 60 persen dan pengetahuan umum sebanyak 40 persen.

Untuk memenuhi pendidikan karakter di sekolah itu, Kemendikbud akan mengkaji penerapan sistem belajar mengajar dengan full day school. Namun bukan berarti para siswa belajar selama sehari penuh di sekolah.

Tujuan program ini untuk memastikan siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter. Misalnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah dan disesuaikan dengan kebudayaan dan kebutuhan masayarakat.

Penyelenggara pendidikan atau sekolah lingkungannya harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan setengah hari, selanjutnya dapat diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Sutrisno mengatakan bahwa untuk saat ini semua sekolah negeri atau sekolah yang ada dibawah naungan instansinya belum siap menyelenggarakan pendidikan full day. Hal itu disebabkan karena fasilitas yang ada disekolah belum siap atau memadai untuk menyelenggarakan itu. “Kita belum siap untuk menyelenggarakan pendidikan secara full day, karena sarprasnya belum mendukung,” kata Sutrisno, Selasa (26/9/2016).

Sutrisno menambahkan untuk menyelenggarakan full day school membutuhkan kesiapan dan sosialisasi kepada wali murid. Sehingga tidak menuai masalah, sebab selain kesiapan sarana dan prasana juga kebutuhan anak-anak seperti makan juga harus dipikirkan.

“Kalau hanya siap untuk melaksanakan perintah menteri saja lebih baik tidak dan bila ada sekolah yang akan melakukan itu akan kita kaji dulu kesiapannya. Mulai dari Sarpras hingga program yang akan dijalankan,” tegasnya.

Hingga saat ini sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran full day adalah sekolah-sekolah swasta. Sedangkan sekolah negeri beluma ada yang siap untuk melaksanakan itu.

Namun, menurut Sutrisno tahun depan ada beberapa sekolah yang akan disiapkan dan sebagai percontohan menyelenggarakan pembelajaran dengan sistemn full day. Untuk tingkat SD yaitu SDN Latsari, tingkat SMP yaitu SMPN 1 Tuban, dan tingkat SMA yaitu SMAN 1 Tuban. “Namun untuk tingkat SD itupun tidak semua siswa diberlakukan sistem full day, mungkin dari kelas 4 sampai kelas 6 dulu,” sambungnya.

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Tuban, Andhi Hartanto mengatakan bahwa Disdikpora tidak boleh memaksakan program tersebut, harus sekolah-sekolah yang sudah siap secara sarana dan prasarana. Jangan sampai memaksakan program tetapi sekolah itu tidak siap untuk menjalankannya, karena itu hanya akan mengorbankan siswa.

“Harus dikoordinasikan dan komunikasi dengan orang tua siswa dan bagaimana kesiapan dari sekolah itu yang penting,” harap Ketua Fraksi PDI P DPRD Tuban tersebut.

Diharapkan, karena itu merupakan program pemerintah sehingga harus dijalankan dengan sepenuh hati, jangan hanya asal-asalan saja. Serta tidak hanya sekolah yang ada diperkotaan saja, tetapi bila ada sekolah yang ada ditingkat kecamatan siap itu bisa dijadikan percontohan.

“Kalau sekolah-sekolah swasta sudah banyak yang melaksanakan sistem pendidikan seperti itu dan sudah lama mereka melaksanakannya,” ujarnya. MUHLISHIN