Penulis : Hanafi
KEREK
seputartuban.com – Kondisi berbeda dialami warga Desa Gaji, Kec. Kerek, Kab. Tuban yang melakukan aksi demonstrasi dengan Demonstran SG sebelumnya. Mereka beberapa saat memblokade akses jalan PT. Semen Gresik langsung diamankan polisi, Kamis (24/05/2012). Namun sebelumnya Paguyuban Bumi Ronggolawe Tuban (PBRT) memblokade dua jam lebih tidak mendapatkan perlakuan ini.
Puluhan pemuda Karang Taruna, Desa Gaji yang masuk wilayah Ring I ini bermaksud menuntut keterbukaan perekrutan tenaga kerja serta keterbukaan pengelolaan dana Corperate Sosial Responsibility (CSR).
Setelah melakukan aksi longmarch dan aksi di Pos Satpam II, mereka melakukan aksinya dilanjutkan dengan memblokir akses jalan dump truck yang mengangkut bahan baku semen itu.
“pabrik Semen Gresik sudah lama melakukan pertambangan dan beroperasi, namun kita lihat bersama, tak ada kesejahteraan sama sekali yang kita terima”, Teriak Rudi, Koordinator aksi.
Kejadian ini membuat personil polisi yang berjaga dilokasi demo membuat tindakan dengan menangkap sejumlah massa. Karena sudah dianggap melanggar ketertiban umum. Dan menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai pemicu kericuhan ini.
Salah satunya, Rudi, Korlap aksi didekap polisi untuk diamankan. Sambil menggelandang aktivis mahasiswa ini nampak sejumlah anggota melayangkan cakar, tendangan hingga pukulan, seperti yang tertangkap dalam kamera.
Mendapat perlakuan ini, Rudi sempat berontak untuk melepaskan diri, dengan meronta dan melakukan perlawanan. Namun karena jumlah polisi yang mengamankan lebih banyak, membuat dirinya tak berdaya.
Selain Rudi, Ketua Karang Taruna Desa Gaji, Fuad Hasan beserta keenam rekanya langsung diamankan polisi ke Mapolres Tuban dengan menggunakan bus milik PT Semen Gresik.
Meski begitu, massa yang mengetahui rekanya diamankan dan tidak dapat berbuat banyak, tetap melanjutkan aksinya hingga selesai.
Kapolsek Kerek, AKP Elis Suendayati, Selaku perwira pengendalai pengamanan aksi ini membenarkan bahwa sejumlah massa diamankan karena diduga sebagai pemicu kerusuhan,”sudah dibawa ke Polres dengan menggunakan bus SG, kaki saya juga kena tendangan tadi,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi seputartuban.com, Kabag Humas PT.Semen Gresik, Harry Subagio menjelaskan bahwa, terkait CSR, pihaknya sudah menjalankanya sesuai aturan. Selain itu sudah dilaporkan kepada yang berhak menerima laporan. Sedangkan soal perekrutan tenaga kerja, PT.SG sudah menerapkan sistem transparasi.
“Ini juga termasuk bagian usaha mengakomodasikan tuntutan dan kami juga sudah mempertemukan pihak warga dengan kepala anak perusahaan PT.SG,” tegasnya.
Aksi ini merupakan kali yang digelar warga Desa Gaji, selain itu peristiwa penangkapan demonstran Semen Gresik yang dibawa langsung ke Mapolres Tuban ini juga pertama kalinya terjadi.
Foto : Drama kericuhan penangkapan peserta aksi dari Desa Gaji, Kec. Kerek
Naudhubillah min dhalik.. Kerasuka apa itu?
jgn pernah menyerah kawan terus lakukan aksi yg bijak demi hak kita….jgn karena ada tindakan polisi yang …… qt jadi loyo….semangat perjuangan qt …. sluruh akses jaringan sg.
matohhhhh……, hidup Pak Polisi !!!!!!!
demo yes …anarkis no,,,,
SOPO SING WANI CERITO/NULIS NEK RUDI NAMPER WAJAHE KAPOLSEK KEREK ?
polisi pintar berkelahi
sebaiknya kedua pihak instrospeksi diri masing masing terutama warga sekitar pt sg apakah sudah menyadari bahwa pt sg adalah sebuah perusahaan yg sudah menerapkan teknologi yg canggih yg berbasis kompiuter sehingga mempersyaratkan karyawan & calon karyawannya untuk menguasai teknologi kompiuter terutama pemrograman kompiuter jadi tidak sembarangan org bisa menjadi karyawan di pt sg, hanya org2 yg qualified di bidangnya yg dpt menjadi karyawan di pt sg.