Penulis: Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Tradisi sedekah laut yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kingking dan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, rabu (29/08/2012) adalah sebuah tradisi yang merupakan warisan leluhur.
Pemberian sesaji kepada laut setiap tahunnya dilakukan oleh para nelayan setempat. Dengan memberikan sesaji berupa makanan nasi tumpeng, ayam jantan jawa, kembang ijo boreh. Juga kepala sapi jantan merah, miniatur perahu, kemenyan jati, cabe, boneka laki-laki dan perempuan dan cobek.
Sedikitnya 70 perahu yang yang dihias aneka ragam warna yang rupawan, ikut mengiringi sesaji yang dilarung ke tengah laut, sekitar 15 KM dari bibir pantai.
Ketua panitia sedekah laut, Tasimin (68) warga Kelurahan karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, saat dijumpai seputartuban.com menjelaskan bahwa prosesi pemberian sesaji yang diarak hingga ke tengah laut itu merupakan warisan budaya adat leluhur yang turun temurun dan masih dilestarikan hingga sekarang.
“Ini merupakan warisan Mbah Kyai Mancung, sesepuh adat sini dahulunya, tujuannua untuk tolak balak, kelancaran dalam bekerja, dan menghormati leluhur,” ungkapnya.
Sementara itu Warkijan (72) warga setempat, mengatakan bahwa pemberian sesaji atau sedekah laut ini harus lengkap dan tidak ada yang tertinggal sesajinya. Apabila ada salah satu sesaji yang tidak dipenuhi maka akan ada salah satu warga yang kesurupan.
“Tahun kemaren ada yang kesurupan, ada sesaji yang tidak lengkap, kalau tidak ahli waris maka sesaji tidak bisa,” ungkapnya.
Selain sesaji yang dilarung ke tengah laut, di bibir pantai juga ditancapkan pohon kelapa yang diatasnya kepala sapi jantan. Selain sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuban Maha Pencipta, tradisi larung sesaji yang dilakukan para nelayan ini juga diyakini agar tangkapan ikan melimpah, sehingga rejeki para nelayan juga bertambah.
Foto : Kepala sapi salah satu sesaji dalam sedakah laut ini