Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Usai menggelar reses beberapa hari lalu, DPRD Kabupaten Tuban, Senin (23/04/2012) menggelar rapat paripurna memahas hasil reses anggotanya. Dengan hasil beragam mulai dari pendidikan, insfratruktrur, kesehatan, pertanian dan lainya.
Salah satunya adalah hasil resesnya anggota dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Muhyidin dari Daerah pemilihan (Dapil) II ini menyampaikan hasil usulan dari warga yang bertemu dengan dirinya mengungkapkan keresahanya soal tempat yang diduga sebagai ajang maksiat.
Disampaikan bahwa dengan semakin maraknya warung remang-remang yang ada di Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Widang, yang setiap harinya meresahkan masyarakat. Serta adanya tempat Karaoke yang di sinyalir sebagai ajang maksiat, sehingga harus dihilangkan.
“semoga reses yang kita lakukan ini mendapat perhatian dari rekan-rekan, dan dapat disetujui,” ungkap Muhyidin di podium.
Selain Muhyidin, dalam kesempatan ini setiap fraksi juga membacakan hasil reses anggotanya masing-masing. Dan menyampaikan berbagai persoalan yang ditemui para wakil rakyat saat melakukan tatap muka dengan masyarakat sesuai Dapilnya masing-masing.
MAKSIAT itu sudah NAS. Bila ada orang mau nutup tempat yang dianggap maksiat silahkan Lakukan, jaman sekarang jangan sok suci… IMAM TAHLIL SAJA MINTA UPAH/DIBAYAR. Negara ini milik kita semua bukan milik satu golongan, Negara Indonesia berdasarkan PANCASILA. TOLONG PELAJARI agar saudara paham….
Bener bos.. Gak usah ditu2p di Tuban sudah bagus lokasinya sudah terpisah dari masyarakat umum… Kalo ditutup nanti malah cari tempat baru berbaur dengan masarakat umum akan jadi lebih tidak baik lagi….
BETUL Kang Sastro,PERTANYAAN Mengapa sering terjadi pemerkosaan karena IBARAT Pak KIDIMUH mau ngopi TERNYATA warung kopi tutup, SAYA yakin Pak ….. pasti mencari warung kopi yang lain. MENCARI REZKI DIHALANG-HALANGI, terus sispa yang tanggung jawab kalau mereka kelaparan..!!!!
tutup wae. pitik diculke iso mangan. mosok uwong kalah karo kewan.
tutup mawon……….
masih banyak rezeki yg lain asal mau berusaha.
mumpung bupatinya kyai, ayo pak ustad gunakan “tanganmu’ tuk mecegah, sy yakin pemda punya solusi.
kalo menurut aq masalahnya tidak semudah itu…..
memang ayam aja bisa nyari makan sendiri…
tapi perlu diingat juga. GAK ADA AYAM BUNUH DIRI KARENA GAK BISA MAKAN tapi banyak sekali MANUSIA BUNUH DIRI KARENA GAK KUAT AKAN BEBAN EKONOMI (tidak bisa cari makan, red)…..
menutup atau tidak itu hak PEMDA. tapi kalo jadi ditutup tolonglah dikasih solusi. bukan asal nutup aja.
sekedar contoh aja, baru aja ada wacana penutupan eh sudah menjamur warung remang-remang di sepanjang pantura….
MUNGKIN YANG MAU NUTUP ITU HANYA PURA-PURA, NYATANYA BANYAK OKNUM ……. KAWIN SIRI. ha ha ha
g C7 kalau di tutup lha aku ngaji dmn?wong karaoke ajangku ngaji hehehe/