Polsek Senori Digruduk Ratusan Warga, Mapolsek Dijaga 6 Polsek

Penulis : Muhaimin / Pito Suwarsono

SENORI

seputartuban.com – Ratusan warga dari Desa Banyuurip, Kec. Senori, Kab. Tuban dan Desa Wonocolo serta Desa Kawengan, Kec. Kedewan, Kab. Bojonegoro, Rabu (23/05/2012) sekitar pukul 16.30 WIB, mendatangi Mapolsek Senori dengan mengendarai sepeda motor.

Informasi yang berhasil dihimpun dari lapangan menyebutkan, warga yang meluruk ke Polsek ini dipicu akibat peristiwa antara Kanit Reskrim Polsek Senori, Aiptu Prayitno dengan sejumlah pemuda dilokasi pengeboran minyak Banyuurip.

Peristiwa ini bermula saat puluhan pemuda dari tiga desa tersebut kelokasi pos Satpam Pertamina di Desa Banyuurip dengan membawa miras. Para pemuda ini bermaksud untuk menemui Kasmari, Kepala Satpam dan bermaksud menanyakan soal perekrutan tenaga kerja. Yang selama ini dianggap hanya dikuasai olehnya dengan memasukkan sejumlah anggota keluarganya.

Dan kedatangan para pemuda ini, diduga oleh Satpam dianggapnya sudah bentuk demonstrasi dan merupakan kerawanan keamanan. Sehingga menghubungi Kanit Reskrim Polsek Senori untuk datang kelokasi dan melakukan pengamanan.

Dari sinilah kesalah pahaman muncul, Kanit Reskrim asal Desa Mulyoagung, Kec. Singgahan ini ditemani dengan seorang anggotanya yang bernama Bripka Erik mendatangi lokasi. Dan terlibat perdebatan dengan puluhan pemuda.

Hingga AIPTU Prayitno ditawari miras oleh Darsono (25), salah satu pemuda. Tawaran itu disambut dengan menerima miras, namun oleh Prayitno digunakan menyiram muka pemuda tersebut.

Pasalnya menurut sumber seputartuban.com, usai kejadian penyiraman itu Kanit Reskrim juga melakukan penganiayaan kepada Darsono, sehingga yang bersangkutan menghubungi rekan dan warga lainya untuk melakukan pembelaan. Sedangkan versi kepolisian Kanit Reskrim dikroyok warga hingga harus melarikan diri untuk menyelamatkan jiwanya.

Tidak berselang lama usai kejadian tersebut, sekitar 200 sepeda motor dari warga ketiga desa mendatangi Mapolsek Senori untuk menjelaskan duduk persoalanya. Dan meminta Kanit Reskrim meminta ma’af. Kedatangan warga dengan cara bersamaan ini membuat warga sekitar Mapolsek kaget dan berhamburan keluar untuk melihat kejadian.

Ditemui Kapolsek Senori, AKP Benu Hamzah, warga mendapatkan penjelasan dan diminta untuk kembali kerumahnya masing-masing, serta menyampaikan permohonan ma’af. Mendengar penjelasan ini ratusan warga menerima namun tetap meminta agar dipertemukan dengan Kanit Reskrim. Akhirnya disepakati pihak warga akan dipertemukan lagi di Mapolsek pada Kamis (24/05/2012).

“katanya tadi warga salah paham dengan Kanit Reskrim dan datang kesini untuk meminta penjelasan serta agar Kanit meminta ma’af pada warga,” jelas Udin, warga Kec. Senori disekitar Mapolsek.

Kondisi ini membuat jajaran Polres Tuban ekstra serius untuk melakukan pengamanan. Pasalnya Mapolsek didatangi ratusan massa dengan emosi dapat saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga pasukanya disiagakan.

Diantaranya Dalmas Polres, Kanit Provost Polres beserta anggotanya, Kasat Reskrim,  personil dari Polsek Bancar, Polsek Parengan, Polsek Kenduruan, Polsek Montong, Polsek Jatirogo, Polsek Singgahan, dan Polsek Bangilan.

Setelah tahu kedatangan wartawan di Mapolsek dan melakukan pemotretan, sekitar pukul 22.00 WIB personil dari 6 Polsek beserta 4 Kapolseknya meninggalkan Mapolsek Senori. Termasuk Kasatreskrim Polres Tuban beserta rombonganya.

Saat sebelum kepulanganya Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Arief Kristanto kepada wartawan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus ini. Sehingga belum dapat menyimpulkan kejadianya. Namun beberapa informasi sudah berhasil dikumpulkan termasuk diantaranya warga melakukan penganiayaan terhadap Kanit Reskrim Polsek Senori.

“Kanit Reskrim dituduh memukul atau menyiram orang yang sedang mabuk itu ternyata tidak benar. karena awalnya Kanit Reskrim itu menjadi bulan-bulan oleh sekelompok orang yang mabuk. ditegur secara baik-baik malah dikroyok disitu justru terjadi 170 (KUHP pasal pengroyokan),” tegasnya.

Lebih lanjut, Kanit Reskrim yang baru menjabat ini mengungkapkan bahwa Kondisi Kanit reskrim usai dikroyok berhasil menyelamatkan diri. Dan masih dilakukan penyelidikan kasus ini lebih lanjut, serta meminta Aiptu Prayitno untuk membuat laporan kronologi kejadian.

“Dilokasi itu sebenarnya Kanit Reskrim dalam rangka Lidik (penyelidikan), mengembangkan kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor)”. tegasnya.

Diketahui, Hingga pukul 23.00 WIB, Kapolsek Senori, AKP Benu Hamzah masih dikawasan lokasi awal mula kejadian salah paham. Untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan berharap kasus ini tidak menjadi berkelanjutan,”ini sebenarnya hanya salah paham saja, dan sebenarnya kasus sebenarnya tidak ada hubunganya dengan anggota saya,” jelasnya.

Foto : Mapolsek Senori dijaga dari Personil Polres dan Polsek sekitar serta nampak 4 Kapolsek sekitar sedang siaga

1 komentar

Komentar ditutup.