Penulis : Hanafi
SEMANDING
seputartuban.com – Siraman Waranggono dan Pramugari di Pemandian Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (26/09/2012) hanya diikuti oleh 116 peserta. Acara tahunan sejak 2005 ini diikuti 116 peserta, yang terdiri dari 63 Waranggono dan 52 Pramugari. Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah peserta tahun lalu yaitu, jumalah peserta siraman sebanyak 211 peserta.
Sekretaris, Dinas Perekonomian dan Pariwisata, Kabupaten Tuban, Endang Trimedyain, saat dikonfirmasi seputartuban.com, menjelaskan bahwa, siraman tahunan ini dimaksud untuk memberikan motivasi bagi para pelaku seni tradisional langen tayub di Bumi Ronggolawe. “Kedepan agenda kami wisata seni yang bisa ditampilkan atau disajikan akan lebih ditingkatkan, dari hari ini, “ungkapnya.
Terkait adanya penurunan jumlah peserta siraman ini, Sekretaris dinas yang juga seorang dosen ini mengungkapkan karena banyak aspek. “Mungkin karena salah satu sesepuh Waranggono ada yang sakit, sehingga mempengaruhi juga. Nantinya tetap akan kami kembangkan tanpa menghilangkan ke-khasan langen tayub, ” tandasnya.
Sementara itu, prosesi siraman waranggono dan pramugari ini diawali dengan berdo’a dengan dilengkapi sesajen dibawah pohon beringin. Posisi sebelah timur pemandian bektiharjo. Dilanjutkan dengan kirab mengelilingi kolam pemandian yang diikuti oleh seluruh waranggono dan pramugarai. Kemudian diakhiri dengan ritual minum air dari sumur sumber setempat.
Hal ini dimaksudkan untuk bersedekah, dan meminta berkah kepada tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran dan banyak menerima panggilan pentas langen tayub. Sehingga para wanita-wanita berparas ayu ini melakukan ritual akhir dengan meminum dan mengusap air sumber ke keningnya sebanyak tiga kali.
“biar saya lancar rejekinya, banyak tanggapan. Dalam pentas juga aman. ini kan ritual sesepuh jadi saya harus mengikutinya,” ungkap Sulastri, Waranggono asal Kecamatan Jatirogo.
Foto : Prosesi siraman waranggono