Penulis: Hanafi
JENU
seputartuban.com – Kurangnya pengawasan terhadap awak bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), membuat harga karic tidak standart. Pengguna jasa kendaraan bus yang melonjak nampaknya dibuat para kondektur nakal untuk menaikkan harga karcis, harga dapar meraup pendapatan berlimpah.
Seperti yang dialami salah satu penumpang Bus dari Kudus dengan tujuan terminal Bungurasih, Surabaya, Priyanto, warga Jalan A.Yani, Gg. 55, Kelurahan Gayungan, Surabaya mengatakan seputartuban.com, Sabtu (24/08/2012), bahwa kenaikan harga tiket saat lebaran sangat tidak wajar. “Biasanya saat lebaran cuma 45 ribu, sekarang malah jadi 60 ribu,” ujarnya.
Bahkan petugas kontrol yang biasanya menarik karcis untuk pengecekan penumpang juga tidak ada, sejak naik dari asal tujuan. “Saya naik dari tadi juga tidak ada kontrol karcis mas,” imbuhnya.
Salah satu Kondektur bus AKDP jurusan Semarang – Surabaya menjelaskan, terkait kenaikan harga memang sudah sesuai aturan satandart harga tiket lebaran idul fitri. Harganya memang berbeda tidak sama dengan hari biasanya. “Tidak ada yang menaikkan harga karcis, semua sudah ada standratnya,” tuturnya.
Saat ditanya terkait adanya pengecekan tarif, dia juga menambahkan, untuk setiap kabupaten yang dilalui trayek pasti ada petugas dari perusahaan AKDP yang mengontrolnya.