Penderita Hidrosefalus Dipulangkan RSUD

Penulis : Muhaimin

SINGGAHAN

seputartuban.com – Sampurno (47), dan istrinya Kanipah (40), warga Dusun Ngaglik, Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban nampaknya harus lebih bersabar lagi. Pasalnya meski sudah diberitakan diberbagai media lokal, regional hingga nasional, perhatian pihak terkait belum sepenuhnya turun tangan untuk mengobati anaknya yang menderita hidrosefalus.

seputartuban.com, Selasa (30/10/2012) saat berkunjung dirumahnya mendapati bahwa Muhammad Tabani yang berusia 23 bulan, sedang digendong ibunya dengan kondisi kepala makin membesar. Menurut Sampurno sebenarnya usai diberitakan beberapa waktu lalu, anaknya dirujuk ke RSUD Dr. Koesma Tuban untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun keinginan anaknya agar mendapatkan pertolongan medis harus diurungkan. Karena saat sempat dirawat beberapa hari, pihak rumah sakit meminta bapak empat anak ini agar membawa pulang anaknya. Dengan alasan RSUD tidak ada alat untuk menyedot cairan dikepala Tabani.

“Waktu itu saya beli obat juga sendiri di apotik depan rumah sakit. saya juga disuruh pulang karena katanya tidak punya selang. Terus setelah itu saya mau dipanggil lagi, tapi sudah 2 minggu sampai sekarang juga tidak ada kabarnya,” tutur Sampurno.

Fakta lain, usai dipulangkan tersebut sejumlah pejabat Pemkab Tuban sempat bertandang dirumah yang belum teraliri listrik itu. Namun lagi-lagi hanya berjanji akan meminta RSUD untuk segera memanggil keluarga Sampurno agar anaknya dirawat lagi. “saya susah mas kalau begini, terus mau gimana lagi. Terus terang kami sangat keberatan soal biaya berobatnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Saiful Hadi saat dikonfirmasi soal pemulangan pasien keluarga kurang mampu ini enggan berkomentar. Karena hal ini sepenuh yang tahu adalah pihak RSUD Dr. R. Koesma Tuban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tabani menderita Hidrosefalus sejak usia 3 bulan. Sempat dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, namun kembali dibawa pulang karena alasan medis, yakni usianya belum genap 3 tahun tidak dapat dioperasi.

Kemudian setelah diberitakan, pihak Kecamatan dan Puskesmas setempat mendatangi rumah keluarga sampurno. Selain itu Kepala Dinkes Pemkab Tuban juga pernah berjanji akan memberikan perawatan medis sampai usianya 3 tahun dan siap dioperasi.

Foto : Kondisi Tabani makin membutuhkan perhatian medis, dan saat sejumlah wartawan mendatangi rumah keluarga Sampurno.

Print Friendly, PDF & Email