TUBAN
seputartuban.com – Pasien Jamkesmas ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R. Koesma Tuban. Karena alasan Dokter bedah sedang tidak ada. Penolakan pasien sakit Usus Buntu atau appendix vermiformis. Dialami Mei Erni Ismawati (10), warga Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.
Awalnya, Mei Erni masuk Rumah Sakit Muhammadiyah pada senin (18/03/2013) lalu. Setelah dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah selama 2 hari. Pada selasa (10/03/2013) dirujuk ke RSUD Dr R. Koesma Tuban. Karena pasien harus cepat segera mendapatkan operasi bedah.
Belum sempat memasuki ruang IGD RSUD. Pasien sudah disambut dengan penolakan dari salah satu petugas. “saya belum sempat mengutarakan maksud kedatangan kami, sudah ditolak,” kata Lestari (43), Ibu kandung pasien.
Masih Lestari, penolakan itu karena petugas beralasan bahwa di RSUD sedang tidak ada dokter bedah. Karena dokternya sedang berada di Balikpapan, Kalimantan Tengah. “alasanya katanya dokter bedahnya tidak ada,” imbuh Lestari.
Saat itu juga, keluarga langsung berinisiatif membawa putra pasangan Tumiran (45) dan Lestari (43) tersebut ke Rumah Sakit Medika Mulia. Dengan harapan segera mendapatkan penanganan medis. Karena korban sudah merasakan sakit mendalam.
Harapan untuk berobat dengan mengirit biaya pun terpaksa mereka pendam. Pasalnya pasien Jamkesmas ini akhirnya harus berobat ke rumah sakit swasta dengan biaya penuh. Saat ini pasien dirawat di Ruang Bugenvil 8 Rumah Sakit Medika Mulia, Tuban.
Terpisah, Direktur RSUD Dr R. Koesma, Zainul Arifin. Saat dikonfirmasi, Rabu (20/03/2012), membenarkan penolakan tersebut. Pihaknya menyarankan agar keluarga pasien membawa keluarganya ke rumah sakit lain.
Karena 2 dokter bedahnya sedang tidak berada di tempat, pada saat pasien datang. Karena masih berada di Balikpapan, Kalimantan Tengah. Sedang mengikuti kongres sejak Senin (18/03/2013) hingga Jumat (22/03/2013).
“kami khawatir terjadi apa apa, makanya biar segera mendapatkan penanganan medis, kami menyarankan agar pasien segera dibawa ke rumah sakit yang sudah siap dengan dokter bedahnya. Memang idealnya rumah sakit kami harus memiliki tiga dokter bedah. Saat ini kami hanya memiliki dua dokter bedah,”jelasnya. (pit)
adakah ini sebuah permainan untuk menghancurkan pemerintahan Huda Noor…? pertanyaan besar adalah bahwa keluarga pasien belum mengutarakan maksudnya tapi sudah ditolak, ini harus diusut siapakah petugas itu, bila perlu ganti kepala RSUD R. Koesma Tuban, karena petugasnya sudah sewenang wenang
Buat Erni,, Cepet sembuh kawan,, Biar bisa kerja bersama-sama lagi…