Musa: Komitmen Kawal Jalan Rakyat Bukan Basa-basi

SEMANDING

MUHAMAD MUSA: Jalan-jalan desa memang bukan proyek prestisius, tapi yakinlah akan lebih banyak berguna bagi masyarakat kecil.
MUHAMAD MUSA: Jalan-jalan desa memang bukan proyek prestisius, tapi yakinlah akan lebih banyak berguna bagi masyarakat kecil.

seputartuban.com–Persoalan jalan sebagai urat nadi perekonomian rakyat perdesaan yang kini sudah mulai timbul “bopeng” di sana sini, dijawab dengan tegas anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Tuban Muhamad Musa, menjadi agenda utama yang akan diperjuangkan dan dikawal dalam APBD 2015.

“Pembangunan infrastruktur jalan antar perdesaan dan kecamatan sangat dibutuhkan untuk menunjang laju perekonomian masyarakat petani. Untuk itu, perlu diperkuat kerja sama yang sinergis antar sektor dan melibatkan lintas instansi,” ungkap anggota FPG DPRD Tuban, Muhamad Musa, saat melakuan reses atau kegiatan di luar masa sidang dan gedung dewan di Desa Kowang, Kecamatan Semanding, kamis (20/11/2014) siang.

Di hadapan puluhan warga yang antusias menyambut kedatangan dia, anggota FPG ini menegaskan jalan desa adalah urat nadi ekonomi rakyat.

Menurut Musa, sejatinya pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat perdesaan itu sendiri, tetapi juga membangun kekuatan ekonomi daerah  secara umum.

“Saya selaku anggota DPRD, merasa tertantang merealisasikan berbagai program percepatan pembangunan, mengingat pentingnya program berbais kepentingan rakyat,” tandas dia.

Untu itu, dia menyatakan akan memperjuangkan dengan maksimal aspirasi warga Desa Kowang dan Kecamatan Semanding bisa ditampung APBD tahun 2015, mengingat pentingnya pembangunan fisik mulai normalisasi jalan, pembuatan drainase dan pengadaan plengsengan karena sangat dibutuhkan rakyat.

BUKAN BASA BASI: Anggota FPG DPRD TUban Muhamad Musa saat melakukan reses di Desa Kowang, Kamis (20/11/2014) siang.
BUKAN BASA BASI: Anggota FPG DPRD TUban Muhamad Musa saat melakukan reses di Desa Kowang, Kamis (20/11/2014) siang.

“Masyarakat pada umumnya mengeluhkan akses jalan poros desa yang mulai rusak. Juga  buruknya sistem drainase yang mengalami pendangkalan. Agar kondisi jalan tetap terpelihara harus dibuatkan tembok penahan tanah (plengsengan) untuk wilayah yang rawan longsor,” tutur dia menjawab pertanyaan warga terkait skema untuk memaksimalkan proram normalisasi jalan.

Dalam kesempatan itu, Musa juga berjanji tak berambisi menorehkan sejarah berupa proyek-proyek raksasa yang prestisius dan menelan biaya besar. Proyek tersebut mudah dilihat hasilnya. Apalagi dana di APBD Tuban cukup tersedia.

“Jalan-jalan desa memang bukan proyek prestisius, tapi yakinlah akan lebih banyak berguna bagi masyarakat kecil,” tandas Musa.

Sementara Kepala Desa Kowang, Winarni, yang juga ikut hadir dalam reses anggota FPG tersebut berharap semoga apa yang menjadi kehendak masyarakat dapat terejawentahkan sebagaimana mestinya.

“Kami berharap agar keluhan masyarakat secara umum ini dapat dikawal dengan total. Ke depannya dapat diaplikasikan secara nyata sehingga masyarakat tidak dikecewakan,” kata Winarni.  ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email