Megaproyek Sport Centre Tuban Gagal Dimulai Tahun Ini

TUBAN

Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein

seputartuban.com – Pengerjaan tahap awal Megaproyek sport centre berupa pengurukan lahan batal dilaksanakan tahun ini. Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein, Rabu (29/10/2014) usai upacara penutupan TMMD di lapangan Desa Cendoro, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Menurut Wabup, awalnya pada 2014 ini sudah disediakan dana Rp. 2 milar dari APBD untuk pengurukan lahan seluas 10 hektar yang akan dipakai kawasan sport centre. Namun karena saat lelang pertama, hanya terdapat 2 rekanan. Hal ini tidak diperbolehkan perundangan, karena minimal harus 3 rekanan. Sehingga proses lelang tersebut batal dilakukan.

Selain itu pelaksanaan proyek dijadwal harus selesai 2 bulan. Hal ini membuat para rekanan angkat tangan, karena ditaksir tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Hal inilah yang menyebabkan tahap awal mega proyek prioritas program Pemkab Tuban ini batal dilaksanakan tahun ini. Dan akan diprogramkan lagi untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2015. “Ditunda tahun depan, karena rekanan tidak siap,” ungkapnya.

Politisi asal Kecamatan Rengel ini menambahkan lahan yang akan dipakai pusat olahraga tersebut milik Pemkab Tuban. “Lahan itu sebelumnya adalah tanah kas Desa Semanding. Setelah desa itu berubah menjadi kelurahan, maka tanah tersebut menjadi asetnya pemerintah daerah. Pembangunan awal ini akan kita lakukan pemerataan dulu,”  jelasnya.

Pernyataan Wakil Bupati ini bertolak belakang dengan yang disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Tuban, Choliq Qunnasich, Selasa (28/10/2014) siang. Menurutnya pihaknya akan kembali melaksanakan lelang pekerjaan untuk kedua kalinya dan pelaksanaan pekerjaan selama 1,5 bulan. Sehingga akhir 2014 ini pekerjaan tahap pertama ini sudah selesai dilaksanakan.

Terpisah, Koordinator Advokasi Fitra Jatim, Miftakhul Huda menilai pembangunan pusat olahraga ini tidak penting. Karena tidak menjadi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar masyarakat Tuban. Karena hingga saat ini masih banyak hal penting yang seharusnya diurus secara maksimal Pemkab Tuban. Diantaranya pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM, karena faktanya Tuban masih cukup mendapat peringat untuk wilayah termiskin di Jatim.

“Pembangunan sport centre itu bukan yang diharapkan oleh masyarakat Tuban, sebab masih banyak kebutuhan masyarakat terutama bagi masyarakat kecil. Seperti perlunya bantuan bagi para petani, UMKM dan dunia pendidikan. Serta penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga Tuban,” ujar Miftah.

Miftah menambahkan, proyek yang membutuhkan ratusan milyar ini terkesan dipaksakan dan sangat berpotensi sia-sia. Karena disejumlah kabupaten lain, proyek serupa setelah jadi juga tidak dimanfaatkan dengan maksimal, dan kondisinya semakin memprihatinkan. “Sehingga hanya membuang anggaran dan sia-sia, dan itu bisa hanya sebagai pencitraan pemerintah atau mewujudkan janji-janji pada saat kampanye dulu,” tandasnya.

Direncanakan sebelumnya, pembangunan mega proyek yang diperkirakan akan menyedot anggaran Rp 300 miliar dan diplot akan rampung tahun 2016 mendatang tersebut tak semudah yang diharapkan. Terbukti, meski dalam APBD 2014 sudah dianggarkan dana Rp 2 miliar untuk pekerjaan pengurukan lahan sport centre seluas 10 hektar, namun hinggga jelang tutup tahun belum bisa dilaksanakan karena terkendala proses lelang.  MUHLISHIN

Print Friendly, PDF & Email