Penulis : Edy Purnomo
TUBAN
seputartuban.com– Korban ledakan bom, Abdul Ghofur (50) dan istrinya Muza’iroh (45), Warga Dusun Pulut, Rt. 04 Rw 01 Desa Bangilan, Kec. Bangilan, Kab. Tuban dirawat di RSUD Dr. Koesma Tuban, yang sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas setempat, Senin (19/03/2012).
Ditemui seputartuban.com di RSUD Tuban, Abd. Ghofur menceritakan bahwa kejadian itu terjadi sekitar 05.30 WIB. Pagi itu dia dan istrinya pergi ke belakang rumah untuk mencuci pakaian sebelum beraktifitas seperti biasa.
Namun saat Ghufron membukakan pintu belakang untuk istrinya, tiba-tiba bom meledak dan melukai dia dan istrinya yang saat itu sedang membawa bak berisi kain cucian.
Istrinya yang saat itu berada diambang pintu mendapatkan luka yang lebih parah, sedangkan Ghufron mendapat luka yang lebih ringan karena masih terhalang oleh daun pintu.
Ditempat yang sama, Za’iroh masih terlihat sok dan lemas, dan mengaku bahwa dia merasakan sakit di kedua kaki dan belakang telinga bagian kiri. Dan sebagian rambut bagian belakang rontok.
Sedangkan menurut Anim (44), salah satu anggota keluarga yang menunggui korban ini mengaku bahwa selama ini kedua pasangan ini terkenal tidak pernah neko-neko. Selain itu keluarga ini juga dikenal sebagai tokoh masyarakat.
Abd Ghofur lebih dikenal sebagai pedagang di pasar Bangilan, dan Za’iroh lebih dikenal sebagai seorang Guru di Pondok Pesasntren Assalam yang tidak jauh dari rumahnya. Za’iroh masih mempunyai hubungan darah dengan Hasyim Muzadi. Yaitu masih sepupu langsung dari istri Hasyim Muzadi (Mutammimah) yang berasal dari kakek dan nenek yang sama.