Penulis : Edy Purnomo
TUBAN
seputartuban.com – Dalam sambutannya di acara Seminar Lintas Agama yang diadakan oleh Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR), Kamis (19/04/2012) di gedung KSPKP Tuban.
Ketua DPRD Tuban Kristiawan, menyatakan bahwa mulai saat ini perempuan tidak boleh terbiasa menjadi orang yang merasa tidak mempunyai kapasitas dan kemampuan.
Selain itu Kristiawan juga menegaskan dengan melihat potensi yang ada di Tuban, baik secara kwalitas maupun kwantitas, perempuan tidak boleh lagi hanya mengharapkan perlindungan dan merasa dirinya lemah. Dengan salah satu jalan yaitu berkiprah disegala bidang, dengan cara memulai untuk membina jaringanya sendiri.
“namun jangan lupakan kodrat sebagai Istri dan seorang Ibu, apapun posisinya,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur KPR, Nunuk Fauziah, menyatakan untuk saat ini perempuan harus juga berani menyuarakan stop kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak mulai sekarang.
Karena di Tuban kasus kekerasan dalam rumah tangga masih sering terjadi, dan terbanyak menurutnya berada di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Jenu.
Nunuk juga menyatakan bahwa kekerasan tidak hanya terjadi pada wanita saja, namun juga bisa menimpa suami, orang tua, mertua, anak dan bahkan pembantu yang ada di rumah. “jadi KDRT berlaku tidak mengenal jenis kelamin,” ujar Nunuk.
Seminar yang diadakan selama tiga jam itu dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein, Ketua DPRD Tuban, Kristiawan, Perwakilan Kepolisian dan beberapa tokoh perwakilan agama dari Islam, Konghucu, Kristen, Hindu dan Budha, dengan undangan yang hadir mencapai 150 orang.