Keterbatasan Fisik Tak Menjadi Halangan Untuk Berprestasi

Penulis : Hanafi

MERAKURAK

Kharisma saat tampil bersama Drs Ciptono dihadapan sekitar 1.200 peserta seminar

seputartuban.com – Keterbatasan fisik mungkin sebagain besar masyarakat menganggapnya dapat menjadi halangan untuk berprestasi. Apalagi bagi seorang anak-anak yang masih dalam perkembangan memiliki kebutuhan khusus, tentu bukan hal yang mudah untuk tetap menjadi yang terbaik.

Namun hal ini nampaknya tidak menjadi hambatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB Negeri Semarang yang diundang secara khusus oleh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Bina Anak Sholeh (BAS) dalam acara seminar nasional dengan thema “Menjadi Orang Tua dan Guru Luarbiasa” di Graha Sandiya, Komplek perumahan PT Semen Gresik, Sabtu (03/02/2012).

Dengan mengundang anak yang berkebutuhan khusus ini diharapkan dapat menjadi motivator bagi peserta seminar yang terdiri guru, orang tua, kepala sekolah dan tokoh masyarakat.

Dengan mendatangkan siswa dari SLBN Semarang yang siswanya memiliki keterbatasan tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, anak autis, dan anak yang berkebutuhan khusus lainnya , namun tetap dapat berprestasi.

Anak-anak SLB Negeri Semarang ini mempunyai kemampuan dan bakat yang sangat beragam,seperti diantaranya Deni Muryadi (31), Siswa kelas XII SMP LBN  Semarang ini sudah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai Pelantun dan Penghafal lagu terbanyak, yakni mampu menghafal dan menyanyikan 1000 lagu.

Jamaluddin (33), Siswa sekolah yang sama ini dengan berat badan 18 Kg dan tinggi 75 Cm namun dirinya mahir dalam Desain Grafis dengan menjadi juara tingkat nasional.

Sementara itu, Kharisma (13), anak autis juga tidak kalah prestasinya, meski usia yang masih belia dan memiliki kebutuhan khusus, namun tetap dapat menjadi luar biasa. Yakni anak autis umur 8 tahun yang sudah hafal 250 lagu, anak autis yang mempunyai group band pertama di dunia, anak autis yang sudah mempunyai banyak album lagu terbanyak versi Muri.

Dia juga pernah tampil di hadapan  Istri Presiden RI, Ani Yhudhoyono dalam sebuah acara bakat anak autis,pada tanggal 13 agustus 2011 di jakarta,”saya kepingin jadi dokter yang hebat dan bisa mengobati semua orang,” ungkap Kharisma dengan tegas. Pada kesempatan ini Kharisma mendapat hadiah beasiswa pendidikan dan sebuah Ipad.

Kharisma bersama Ibundanya

Ditempat yang sama Ibu Kharisma Diah (38), kepada seputartuban.com menjelaskan dirinya mengatahui anak pertamanya dari dua bersaudara ini memiliki bakat sejak kecil, diantaranya adalah menghafal hal yang pernah didengar,” mulai kecil karisma memang anaknya autis dan mempunyai berbagai bakat yang sangat bermanfaat, salah satunya dia mampu menghafal sesuatu yang pernah dia dengar,” ungkapnya.

Sedangkan, Drs Ciptono, Kepala SLBN Semarang yang dihadirkan sebagai pembicara seminar nasional ini mengatakan anak penyandang kebutuhan khusus ini bukan produk tuhan yang gagal, tetapi amanah yang harus disyukuri.

“Anak yang autis atau yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan pembelajaran yang berbeda dengan anak normal pada umumnya,  karena sistem pemikiran dan intelejensinya berbeda,” ungkapnya.

Acara ini dihadiri, Wakil Bupati Tuban, Istri Bupati Tuban, Pejabat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta beberapa tokoh masyarakat lainya.

Diketahui dalam acara seminar ini, Kharisma saat menajadi narasumber dirinya mampu menebak hari dan tanggal kelahiran istri Bupati Tuban dengan benar. Dirinya juga pernah mewakili Drs. Ciptono sebagai nara sumber dalam acara seminar pendidikan yang dihadiri oleh 300 guru Semarang di Gedung Lembaga Pendidikan Semarang.

Kharisma lahirkan dari seorang ibu yang sehari-harinya menjual gorengan di SLBN Semarang. Saat ini ibu dua anak ini bangga dengan buah hatinya meski memiliki keterbatasan, karena meski memiliki kebutuhan khusus, Kharisma tetap dapat berprestasi.

Print Friendly, PDF & Email

6 komentar

  1. askuum pak tolong kalau ada whoshop profesional guru luar biasa tolonh saya di undang sebab saya sangat mendukung sekali dalam profesi ini

  2. sayangnya sebagian besar dari kita masih saja ada memandang rendah bahkan menhina anak-anak berkebutuhan khusus.Tak jarang ada orang tua yang sengaja mengasingkan anaknya dari dunia luar, padahal jika anak yang berkebutuhan khusus ini kita beri perhatian dan kasih sayang yang tulus maka ia akan tumbuh membanggakan melebihi anak “normal”.Dan pak Tjipto telah membuktikan.
    bravo Kharisma….salam dari aku wong jatirogo yang sekarang tinggal di semarang(bawen tepatnya)

Komentar ditutup.