PARENGAN
seputartuban.com – Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Senin (26/08/2013) menggelar aksi di balai desa setempat sebagai bentuk boikot Pemilukada Jatim 29 Agustus 2013.
Selain itu sebagai bentuk kekesalan karena Kades terpilih dalam Pilkades, 15 Juli 2013 tidak dilantik Bupati dan menolak pelantikan penanggung jawab (Pj) Kades oleh Camat Parengan. Warga menggelar aksi unjuk rasa dan menyegel Balai Desa Sukorejo.
Dalam aksi unjuk rasa ini warga bermain kesenian jaranan dan mengusung keranda bertuliskan demokrasi telah di bunuh dan dibawa ke balai desa. Setelah berkeliling kampung warga langsung menyegel balai desa setempat dan menutup pintu pagar.
Sebelum disegel warga menyuruh keluar para perangkat desa yang sedang beraktivitas dalam kantor desa tersebut. Setelah balai desa dalam keadaan kosong, warga langsung menyegelnya dan mengunci pagar dengan gembok.
Akibat aksi ini aktivitas pelayanan di balai desa tersebut lumpuh. Warga kesal karena menganggap suaranya dalam pilkades lalu diabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Karena Kades terpilih tidak dilantik.
Menurut warga, dalam proses Pilkades lalu dianggap sudah sesuai prosedur. Namun usulan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukorejo setelah proses pilkades di tolak pihak Kecamatan Parengan. “seluruh warga tidak akan datang ke tps semua warga tidak akan menyoblos pilgub karena suara rakyat di abaikan,” ungkap Parnadi (40), salah satu warga pengunjuk rasa.
Warga serius dengan ancamanya akan memboikot Pilgub Jawa Timur. Dengan cara tidak akan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Saat aksi berlangsung, tidak ada satupun Polisi yang melakukan pengamanan jalanya unjuk rasa ini. (wib)