Kesal Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang

Penulis: Hanafi

PLUMPANG

seputartuban.com – Kekesalan warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban atas rusaknya jalan. Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Plumpang dengan Kecamatan Widang, dilampiaskan dengan menanam 6 pohon pisang yang terdapat pada 3 lokasi, sejak sabtu (01/09/2012), 21.00 WIB.

Adapun jalan yang di tanami pohon pisang tersebut terdapat di Dusun Ngareng, RT. 01  RW. 01, desa setempat, yang tertancap di lubangan jalan tersebut. Penanaman pohon pisang ini dilakukan warga karena karena sudah hampir 3 tahun jalan rusak berat dan belum ada pembenahan. Selama ini tambal sulam yang lobang saja.

Menurut Kepala Desa Jatimulyo, Hartoyo sat dikonfirmasi seputartuban.com, Minggu(02/09/2012), membenarkan  bahwa kesal lantaran jalan yang rusak tidak kunjung dibenahi Pemkab Tuban. Kondisi ini tentu membuat warga sekitar ruas jalan resah lantaran saat kemarau berdebu. Sedangkan pada musim penghujan, kondisi jalan sangat becek. Diperparah pada ruas jalan ini kedua sisinya beluma ada saluran pembuangan air. Sehingga saat hujan datang, akan membentuk kubanga-kebunga air yang membahayakan bagi pengguna jalan.

“Warga hanya meminta jalan diperbaiki secepatnya, dan dibuatkan saluran air agar jalan tidak mudah rusak saat penghujan, alasannya  banyak warga yang sakit akibat debu jalan, saya sudah sering kali mengajukan perbaikan namun tidak ada perbaikan,” jelas Kades.

Sementara itu Kepala Dinas UPTD Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Plumpang, Zubeir, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan proporsal perbaikan jalan ke Dinas PU. Namun masih ada kendala sehingga sampai sekarang masih belum ada pelaksanaan. Dan dengan kondisi seperti ini, seringnya kejadian kecelakaan lalu lintas.

“sering terjadi kecelakaan memang daerah sini, bahkan beberapa bulan yang lalu saat  pak Huda Bupati Tuban sholat jum’at di masjid sini. Dia memerintahkan agar jalan rusak diperbaiki,” ujarnya.

Kendala yang dialami pihaknya adalah apabila ingin mengajukan perbaikan jalan harus menggunkan uang talangan pribadi dahulu. Baru nantinya bila pekerjaan proyek perbaikan sudah selesai, keuangan baru dibayarkan oleh pihak Dinas PU Daerah.

“Saya mau perbaikan harus memakai uang talangan dahulu, baru nanti diganti dari daerah. Terus pakai uang siapa, aturannya memang begitu,” ungkapnya.

Diketahui, selan faktor lama tidak dibenahi, jalan ini rusak parah akibat dilalui kendaraan diluar kapasitas jalan. Dan nampaknya tidak ada petugas terkait yang melakukan teguran atau bahkan penindakan sesuai hukum yang berlaku.

Foto : Warga menanam pisang diruas jalan yang rusak

Print Friendly, PDF & Email