TUBAN
seputartuban.com – Warga yang tinggal disepanjang bantaran sungai Bengawan Solo selama 4 hari terakhir mulai was-was. Karena debit air sudah hampir sampai dibibir sungai. Akibat kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Tuban agar masyarakat selalu waspada, karena saat ini sudah ditetapkan siaga banjir.
Kondisi sungai bengawan solo mulai menunjukkan peningkatan debit air selama 4 hari terakhir. Tingginya curah hujan di hulu sungai menjadi penyebab naiknya debit air yang cukup tinggi ini. Kondisi ini berbeda dengan sepekan sebelumnya, karena debit air sungai masih diambang batas normal.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Pemkab Tuban, Edi Prawoto mengatakan cuaca saat ini sulit diprediksi. Hal ini menyebabkan kondisi debit air sungai bengawan solo juga sulit diperkirakan. Saat tertentu mengalami kenaikan cukup drastis, namun beberapa saat kemungkinan bisa saja cepat menurun.
Kemarin Kabupaten Tuban sudah memasuki siaga 1. Namun Selasa (23/12/2014) pagi, debit air kembali menurun dari angka sebelumnya 23,80 peilschaal menjadi 23,75 peilschaal. “Kenaikan debit air bengawan solo di sebabkan karena intensitas curah hujan yang tinggi serta arus air dari wilayah hulu pada bendungan Wonogiri, Bendung Gerak Bojonegoro,yang tidak dapat dikendalikan,” ungkapnya.
Kesulitan lain dalam mempredikasi debit air sungai bengawan solo karena tidak hanya dipengaruhi kondisi hulu sungai. Namun juga dipengaruhi pasang surut air laut.
Namun untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, BPBD Pemkab Tuban sudah menyiapkan perlengkapan dapur umum, paket sembako dan perahu karet. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung dipakai.
Sedangkan penempatan pos pengungsi akan di ditempatkan di Lapangan Rengel, Lapangan Sokosari. Sedangkan di kawasan Kecamatan widang akan ditempatkan di Terminal truk setempat.
Diektahui, Sungai Bengawan Solo melintas di kawasan Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. ARIF AHMAD AKBAR
