Penulis : Hanafi
JENU

seputartuban.com – Kapal Motor (KM) milik Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang kontak dikawasan laut Tuban. KM Borang Jaya 20 GT ini mengalami mesin rusak, dan dievakuasi oleh KM lainya. Seling putus dan terhempas gelombang serta angin kencang.
KM Borang Jaya 20 GT dan KM Surya Permai mengawali perjalananya dari laut Kabupaten Tangerang, Jawa Barat pada Sabtu (16/2/2013). Keduanya merupakan kapal belian DPK Kabupaten Manggarai hasil tender proyek. Pada Senin (18/2/2013), dikawan pulau Mandika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, KM Borang Jaya mengalami rusak mesin. Sehingga harus ditarik oleh KM Surya Permai. Setelah berjalan hampir 100 mil ditengah laut, kedua kapal mengalami rusak mesin.
Dari data Badan Sar Nasional (Basarnas) saat itu Ombak mencapai ketinggian 10 Meter. Dengan kecepatan angin mencapai 30 knot. Kemudian, 2 kapal tersebut, tiba-tiba diterjang gelombang besar di tengah laut. Akhirnya kedua kapal terpisah, karena tali seling penarik kapal putus. KM Borang Jaya yang sebelumnya rusak mesin terhempas menjauh.
Sedangkan KM Surya Permai bisa berlabuh di pelabuhan Tayu, Jepara, Jateng. Dua kapal baru tersebut dibuat oleh PT. Santoso Boat, Tangerang karena menjadi pemenang tender pengadaan kapal. Pada Rabu (19/2/2013) pihak perusaan mulai melakukan pencarian. Salah satu pegawai perusahaan, Safaruddin Amir (38) bersama 4 Anak Buah Kapal (ABK) melakukan pencarian. Dengan menggunakan perahu nelayan kayu, dan melakukan pencarian ke laut lepas.

Basarnas dan Polisi Air laut (Polairut) yang mendapat laporan peristiwa ini juga melakukan pencarian. Namun hingga saat ini, kapal yang dinahkodai Sholihin (37) warga Tanjung Priok, Jakarta dan 3 buah ABK belum juga ditemukan. 3 ABK diantaranya Suhanan (47) warga Pulau Seribu, Badrun Jatmiko (38) Pulau Seribu dan Tahir (47) warga Kabupaten Tanggerang.
Dan pada Jum’at (22/2/2013) pencarian dihentikan sementara. Karena sudah 3 hari dicari belum ditemukan. Dan singgah di pelabuhan Khusus PT. Semen Gresik, Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Masih menurut Safaruddin, Nahkoda KM Borang Jaya, Sholihin pada Kamis (20/2/2013) bisa dihubungi. Karena mesin kapal rusak sehingga tidak bisa menunjukkan koordinat kapal. Dan informasi terkahir berada dikawasan laut jawa, sekitar Tuban. Sehingga pihak perusahaan, berinisiatif menyisir pantai utara dari Jepara, Jateng hingga wilayah Tuban, Jatim. “Kami sudah melakukan pencarian selama 3 hari. Kontek kami terakhir, kapal sekitar tuban. Untuk perbekalan saya kira cukup, ” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Penanggung jawab, Pelabuhan PT. Semen Gresik, Aris Maryoko, saat dikonfirmasi mengatakan, kapal terhempas berawal dari kerusakan mesin. Selanjutnya, karena angin kencang, kapal terpisah. “Itu penyebabnya mesin rusak, terkena angin dan ombak, akhirnya terlepas. Dari salah satu ABK tadi akinya droop dan mesin mati,” jelasnya.