Ini Bukti Nyata, Kemenhan RI Kuatkan Bela Negara di Jatim

seputartuban.com, JENU – Sebagai wujud penjabaran program pemerintah, serta sesuai yang tertuang dalam Nawa Cita kedelapan, Kementrian Pertahanan RI, mengadakan program Sosialisasi dan Evaluasi Kegiatan Bela Negara Lingkup Pemukiman di Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu Hotel di kawasan Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (11/02/2019).

Hadir sebagai narasumber, Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Ir. Satya HSW Yuda, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI, Brigjen TNI Tandyo Budi R. Juga hadir dari Kominfo dan Kesbangpol Kabupaten Tuban. Sedangkan sebagai peserta adalah tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat serta mahasiswa.


Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Ir. Satya HSW Yuda saat meyampaikan materi

Kegiatan itu dilaksanakan bertujuan untuk membangun dan menanamkan sikap mental dan perilaku warga negara untuk senantiasa cinta kepada tanah air. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai ideologi negara. Serta rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara.

“Nilai-nilai bela negara itulah yang diharapkan akan menjadi landasan, sikap dan perilaku kita semua yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai bidang dan profesi masing-masing,” kata Satya HSW Yuda saat diwawancara seputartuban.com usai acara.

Selain itu, peran pemerintah dalam mewujudkan bela negara di kalangan masyarakat sangat penting. Karena harus ikut serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Agar lebih memahami pentingnya dalam Bela Negara.

“Tentunya juga bukan hanya pemerintah saja, akan tetapi juga kewajiban kita bersama. Dalam mewujudkan bela negara. Antara lain dari tokoh agama,tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh adat,” tegasnya.

Foto bersama usai kegiatan

Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI, Brigjen TNI Tandyo Budi R, menambahkan dari berbagai profesi yang dihadirkan, mereka diharapkan dapat menyebarkan kepada masyarakat sekiarnya tentang arti dan pentingnya bela negara. “Karena saya yakin masih ada dari beberapa kalangan, atau kelompok yang belum memahami tentang apa yang saya sampaikan. Ini adalah tugas kIta bersama untuk meminimalisir ini semua,” imbuhnya. Dalam hal ini, kondisi masyarakat tentang bela negara masih sangat tinggi. Karena memiliki sikap dasar kerjasama atau gotong royong, menjujung tinggi nilai toleransi dalam agama dan suku bangsa. “Kita berharap semua stekhorlder, yang ada di masyarakat ini bisa membantu menyebarkan. Atau memberikan pemahaman tentang pengetahuan tentang bela negara kepada seluruh masyarakat,” harapnya. RHOFIK SUSYANTO

Print Friendly, PDF & Email