TUBAN
seputartuban.com – Mohammad Ilham Cahya (13), putra pasangan Agus Swarachmad (36), dan Diana Ulfa (31), warga Prumahan Mondokan Santoso L-18, RT. 03, RW.05, Kelurahan Mondokan, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Menyabet juara 1 dokter kecil, dalam perlombaan yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ilham sebelumnya menjadi kader Tiwisada (dokter kecil) Kabupaten Tuban. Karena siswa kelas 5 SDN Mondokan ini menjadi juara dalam perlombaan yang sama tingkat Kabupaten. Dan mampu menyingkirkan 50 siswa pesaing lainya.
Pada perhelatan tingkat Jatim yang digelar pada Kamis (20/06/2013), di Sekretariat tetap TP UKS, Jatim, Kelurahan Jagir, Kecamatan Sidoremo, Surabaya. Ilham mewakili Tuban dan mengikuti tes tulis, tes praktek dan tes kesehatan.
Dalam tes ini, Ilham diuji kemampuanya soal kebersihan, penanganan kesehatan dan Pertolongan Pertama Pada Kesehatan (P3K). Adapun untuk tes pratek mulai dari menyusun menu seimbang, perawatan badan sehat dan penggunaan alat P 3K. Sedangkan untuk tes kesehatan meliputi cara penimbangan berat badan seimbang dan kesehatan mulut, gigi, Telingan Hidung Tenggorokan (THT). Dia mampu bersaing dari 27 peserta lainya, dengan meraih nilai tertinggi.
Atas prestasi ini, putra pertama dari dua bersaudara ini akan mewakili Jatim dalam dalam pemilihan dokter kecil se-Indonesia yang digelar IDI.
Saat dikonfirmasi di Dinas Kesehatan, Kabupaten Tuban, Kamis (18/07/2013) Ilham mengatakan dirinya saat ini sedang menjalani pembinaan. Mulai dari belajar teori kesehatan sampai pemeriksaan kesehatan. “Saya akan tetap belajar terus. Menjaga kesehatan, dengan melaksanakan bebebrapa tahapan setiap harinya. Belajar sekolah juga tetap, ” ujarnya.
Koordinator Dokter Kecil Kabupaten Tuban, Poerwandono saat dikonfirmasi di Kantor Dinas Kesehatan mengatakan Tiwisada adalah merupakan program IDI untuk mencetak Dokter Kecil Award. Sebuah program edukasi yang berhubungan dengan ligkungan dan kesehatan. Serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penanganan kesehatan bagi anak-anak.
“Kemarin dapat juara 1 dengan tropi dan piagam. Serta uang pembinaan sebesar Rp. 100 juta. Rencananya akan digunakan sebagai pembinaan dan kesehatan peserta. Untuk Tiwisada nasional, waktu dan tempat menunggu IDI pusat,”ungkapnya. (jib)