Hati-hati Penipuan Travel Umrah

seputartuban.com, TUBAN – Minat masyarakat untuk menjalankan ibadah Umrah semakin bertambah. Serta beragam program promo dari biro perjalanan umrah semakin menggeliatkan umat muslim untuk pergi ke tanah suci. Pertimbangan lainnya karena daftar tunggu berangkat ibadah haji bertahun-tahun, menyebabkan sebagian masyarakat memilih umrah agar cepat dapat berangkat ke rumah Allah SWT.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementrian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum

Kondisi seperti itu menjadi sasaran empuk bagi oknum nakal travel umrah untuk mendulang keuntungan pribadi dengan cara menipu. Terbukti aparat Polri berhasil menangkap sejumlah pengelola travel umrah yang menggelapkan uang jamaahnya.

Menanggapi hal itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementrian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum mengatakan pihaknya hingga saat ini hanya menangani langsung haji. Namun diwacanakan Kemenag juga akan menangani umrah.

“Tetapi di travel cuma pemberangkatannya dipusatkan di embarkasi yang ada di Surabaya. Tujuannya untuk melihat jadwal dari travel antara jadwal dan travelnya sesuai dengan data yang ada atau tidak,” ungkapnya, Rabu (21/3/2018).

Untuk mekanisme pendirian agen umrah di wilayah Tuban atau membuka kantor cabang tidak ada syarat khusus. Namun perizinannya menginduk dengan Travel pusatnya. Namun jika membuka travel atas nama perorangan atau cabang namun tidak memiliki izin resmi dari pemerintah pusat, maka dapat dipidanakan.

“Akan tetapi untuk saat ini di wilayah Tuban belum ada tindakan seperti  itu, karena jika mengalami penipuan rata-rata  masyarakat jarang ada yg mau melapor karena mungkin merasa malu atau ada alasan lainnya,” sambungnya.

Mulai tahun 2017, proses membuat pasport jamaah umrah harus ada rekomendasi dari Kemenag Tuban. Tujuannya untuk meminimalkan penipuan. Karena dengan meminta rekomendasi dari Kemenag harus menyertakan perizinan travel yang memberangkatkan umrah. Jika saat pengajuan tersebut diketahui travel tidak berizin, maka rekomendasi tidak akan diberikan.

Masih menurut Umi, sampai saat ini pihak jasa agen umah atau travel, rata-rata  tidak ada komunikasi dengan pihaknya. Kemenag hanya menerima data jamaah dan nama travelnya saat pengajuan rekomendasi.

Sedangkan untuk menghindari menjadi korban penipuan travel umrah, Umi Kulsum memberikan tips untuk membedakan yang resmi maupun travel nakal. Pertama, pastikan travel punya ijin atau legalitas umroh haji dari Kementrian Agama RI. Kedua, pastikana jadwal pemberangkatan dan pemulanganya. Ketiga, pastikan harga paket dan pelayanannya normal diatas Rp. 20 juta. Keempat, pastikan tidak ada tarikan-tarikan setelah pembayaran itu. Kelima, pastikan hotelnya berapa jaraknya yang harus  ditempuh dan  pastikan jiga visa-nya sudah jadi.

“Harus tetap  berhati- hati kadang yang berpengalamanpun masih tertipu. Kalau bisa harus terbuka bila masyarakat ingin bertanya masalah travel yang sudah  mendaptkan  ijin resmi dari pihak Kemenag dan tetap berpegang teguh pada 5 kepastian. Karena dengan berpegang teguh pada 5 kepastian itu, jika travelnya nakal maka bisa terindikasi dengan sendirinya,” himbaunya. RHOFIK SUSYANTO

Print Friendly, PDF & Email