Harapan Besar Warga Dalam Reses Aris

TUBAN

seputartuban.com – Reses anggota DPRD Tuban, Ir. Aris Dwi Septiana Setiawan, M.M. di 3 kecamatan mendapat beragam keluhan, saran dan harapan dari masyarakat. Mulai soal ekonomi, pendidikan hingga persoalan sosial masyarakat dan pemerintahan.

DEKAT RAKYAT : Aris Dwi S Setiawan saat ditengah peserta Reses lengkap dengan keterwakilan perempuan
DEKAT RAKYAT : Aris Dwi S Setiawan saat ditengah peserta Reses lengkap dengan keterwakilan perempuan

Reses 19 November dilakukan di Desa Dingil, Kecamatan Jatirogo. Kemudian pada 20 November di Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar. Kemudian tanggal 21 November di Desa Purworejo, Kecamatan Jenu. Serta pada 22 November di Desa Sugihan Kecamatan Jatirogo.

Masyarakat pesisir berharap tindakan nyata untuk pemberdayaan nelayan. Karena saat musim badai, mereka menganggur. Padahal pendapatan keluarga tetap dibutuhkan. Sehingga diperlukan langkah nyata pemberdayaan perekonomian mereka.

Kemudian soal sengkarut distribusi pupuk tingkat agen juga masih dikeluhkan. Informasi yang luas, kemudahan akses permodalan lunak untuk UKM dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata Pemkab Tuban sangat dibutuhkan dalam beberapa tahun terakhir. Dana miliaran rupiah itu agar tidak dinikmati bagi perorangan atau kelompok tertentu saja.

“Masyarakat juga masih perlu diberikan pengetahuan tentang pelaksanaan UU Desa dengan anggaran yang banyak itu. Agar dapat membedakan mana yang harus dibiayai desa dan mana yang dibiayai kabupaten,” jelasnya.

Politisi senior Partai Demokrat itu menambahkan masyarakat menyarankan agar Bupati Tuban tidak hanya menginstruksikan masuk SMP harus lulus TPQ. Namun juga anak berprestasi sama diperhatikanya, bahkan mendapat prioritas masuk. Kebijakan itu ditegaskan dan berlaku ke seluruh sekolah di Tuban. “Biar seimbang antara kepedulian mental dan perhatian kepada anak berprestasi sebagai wujud motivasi dan peran pemerintah,” imbuhnya.

Kemudian di sekitar Jatirogo, saat Reses dilakukan di kawan belakang bangunan RSUD Jatirogo, juga mendapat keluhan. Yakni pekerja bangunan rumah sakit itu seharusnya melibatkan warga sekitar, tidak semuanya warga luar. “Warga juga mengeluh dominasi pemodal besar memiliki kios di Pasar Jatirogo. Semua aspirasi masyarakat kita tindaklanjut,” pungkasnya. MUHAIMIN

Print Friendly, PDF & Email