Giliran PBRT Minta Bantuan Mediasi DPRD Tuban

Penulis : ISTIHAR

TUBAN

seputartuban.com – Paguyuban Bumi Ronggolawe Tuban (PBRT) selalu menagih kejelasan terkait lelang barang bekas yang dinilai kurang memperhatikan warga sekitar. Serta transparansi pengelolaan dana Corporate Social Responsility (CSR) dan pelaksanaan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan PT Semen Gresik.

Kali ini ratusan massa yang terdiri dari ibu-ibu dan kaum pria ini mendatangi kantor perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Selasa (05/06/2012). PBRT berharap agar para wakil rakyat ini dapat menjadi mediator terpenuhinya tuntutan dari PT Semen Gresik.

Dalam orasinnya PBRT menuding PT. SG telah mencemari lingkungan terutama debu. Hal ini berakibat pada lahan pertanian disekitar lingkungan wilayah ring 1. Yaitu meliputi lahan pertanian di Kecamatan Kerek, Kecamatan Merakurak, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, menjadi kurang produktif. Sehingga berdampak menurunya hasil pertanian dan rendahnya taraf hidup  warga sekitar pabrik.

Aksi warga ini merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya yang sudah dilakukan dikawasan pabrik PT Semen Gresik sebanyak 5 kali. Dan hingga saat ini belum membuahkan hasil seperti yang mereka harapkan.

PBRT lewat penyampaian Kordininator Lapangan, Winoto menyampaikan Tuntutan yaitu menyoal kurangnya perhatian dari perusahaan semen pelat merah tersebut.

“saya sangat menginginkan apabila PT.SG mau menerima aspirasi kami, yang selama ini menumpuk dibenak kami, untuk kesejahteraan dan kemakmuran, tidak hanya untuk kami semata namun umumnya untuk masyarakat Tuban,” katanya.

Sementara itu, menurut pendamping aksi yang juga bertindak sebagai orator, Erwan Subandi mengatakan perhatian kepada kaum ibu-ibu disekitar pabrik dirasa juga sangat berkurang. Sehingga mereka turut serta mengikuti aksi ini.

“kalau keseteraan gender untuk jabatan strategis saja, tapi mereka kalangan ibu-ibu ini butuh pemberdayaan. Sehingga dapat membantu ekonomi keluarganya saja. Yang sampai saat ini belum serius digarap oleh PT Semen Gresik,” ungkap akademisi ini.

Setelah berorasi bergantian, Selanjutnya perwakilan warga ditemui oleh anggota DPRD.  Yakni Wakil Ketua DPRD, Sadun naim dan 3 anggota DPRD lainya. Dalam mediasi tersebut, PBRT meminta anggota DPRD mau membantu apa yang menjadi aspirasi masyrakat Tiban, terkait soal lelang yang dilakukan PT.SG dan kejelasan masalah pengucuran Dana CSR serta pengelolaan Amdal.

Hasilnya, para wakil rakyat yang menemui perwakilan peserta aksi berjanji akan membantu tuntutan warga untuk dilakukan medias kepada pihak-pihak terkait. Hal ini dituangkan dalam surat pernyataan yang ditanda tangani oleh 4 anggota DPRD yang menemui perwakilan demonstran.

Diketahui, dalam aksi ini dijaga ketat personil Polres Tuban dengan mengerahkan kemampuan pengamananya. Yakni masing-masing polsek 6 personil dari Polsek rayon 1 yang terdiri dari Polsek Kota, Polsek Merakurak, Polsek Semanding, Polsek Palang siaga di DPRD Tuban lokasi aksi.

Sedangkan Polsek rayon 2 yang terdiri dari  6 personil dari masing-masing Polsek Kerek, Polsek Jenu, Polsek Montong, Polsek Tambakboyo, Polsek Bancar serta 25 personil Dalmas siaga di Mapolres Tuban. Usai ditemui para anggota DPRD dan menghasilkan surat pernyataan, massa PBRT membubarkan diri dan akan kembali melanjutkan aksinya pada, Rabu (06/06) di Pemkab Tuban untuk menyampaikan tuntutan serupa.

Foto : Massa PBRT saat menggelar aksi di halaman DPRD Tuban

Print Friendly, PDF & Email

2 komentar

  1. LHO KANG CENTAK… ORA USAH KPK LHA KEJAKSAAN UTOWO POLISI DUWE KUWAJIBAN NLURUSNO PEKORO CSR PABRIK SEMEN TUBAN SING WIS RAME DI SEBUT-SEBUT NING MEDIA.

Komentar ditutup.