Gegerkan Warga, Makam Besan Wabup Digali Orang Tak Dikenal

Penulis : Pito Suwarsono

PLUMPANG

Makam yang akan digali pelaku
Makam yang digali pelaku

seputartuban.com – Warga Dusun Klaseman, Desa Trutup, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, digegerkan aksi 2 penggali makam. Aksi kawanan ini gagal, lantaran diketahui penjaga dan Ketua RT setempat, Minggu (3/2/2013) sekitar pukul 00.30 WIB.

Makam Su’im (71), besan Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein disatroni 2 orang tak dikenal yang akan menggali makam. Namun peristiwa ini berhasil digagalkan. Saat Kasmaji (56), penjaga makam datang kelokasi mengetahui peristiwa ini. Dia melihat dua orang sedang berada di makam, curiga akan apa yang dilakukan orang tak dikenal tersebut, Kasmaji lalu melapor kepada Sukono (50), ketua RT setempat.

Kasmaji dan Sukono lalu kembali ke makam dan melihat dua orang tersebut sudah dalam posisi menggali makam Su’im tersebut. Kasmaji dan Sukono lalu mencoba menangkap kedua pelaku. Namun usahanya gagal, karena pelaku keburu kabur. “saya kembali ke makam sama Pak RT, orangnya sudah menggali makam, lalu kami kejar” ujar Kasmaji dilokasi kejadian.

Bahkan Kasmaji sempat melempar sabit kepada kedua pelaku, namun tidak tidak tepat sasaran. Mereka lalu  melarikan diri dengan berpencar. Polisi yang mendapatkan laporan, langsung kelokasi dan menemukan sepeda motor bernopol S 5481 HQ.

Selain itu juga sebuah sarung, dua pasang sandal. Serta dupa dan korek api yang diduga digunakan ritual  oleh pelaku sebelum menggali makam.

Pihak keluarga Su’im meminta kepada aparat Kepolisian agar dapat mengungkap tuntas dan menangkap kedua pelaku. “saya meminta polisi menangkap pelaku, di kita kan ada adat kalau orang meninggal pada jumat legi, maka ada orang yang mau mencuri kain kafannya,” ujar Ahmad Syakir Syafii, keponakan almarhum.

Sementara itu Kapolsek Plumpang, AKP Mundihartono mengaku pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Kami masih akan menyelidiki siapa pemiliknya,” tegasnya.

Diketahui, besan Wabup Tuban ini meninggal pada penanggalan jawa Jum’at legi (1/2/2013) lalu. Sejumlah kalangan tertentu percaya, jika dapat mengambil kafan dan bola tanah penyangga jasad (gelu).

Dengan tenggat waktu sejak pemakaman sampai 40 hari meninggalnya. Maka akan dapat mendatangkan kesaktian. Diantaranya jika dipakai mencuri, pelaku tidak dapat dilihat oleh orang lain. Sehingga dapat memuluskan aksi kejahatanya.